Hampir 4,5 bulan setelah dilantik, Pengurus KONI Kab. Padangp Pariaman akhirnya memulai kegiatan organisasinya melalui Rapat Pengurus lengkap pada hari Sabtu (31/10) bertempat di sekretariat KONI Padangpariaman yang dulunya adalah kantor Dinas Pendidikan Padangpariaman.
Dihadiri Ketua Umum Afriendi, Sekretaris Umum Ahmad Syukri, tiga orang Wakil Ketua dan puluhan pengurus harian lainnya.
Dalam penjelasannya Afriendi memaparkan alasan kenapa baru sekarang pengurus inti mengundang pengurus lainnya untuk rapat. Antara lain kata dia karena kesibukan masing-masing pengurus, pengurusan bonus atlit Porprov 13, pemindahan sekretariat dari tempat lama ke tempat yang baru, kegiatan pertandingan Pra-PON, kejuaran daerah, dll.
"Kami mohon maaf dan pengertian teman-teman pengurus, baru hari ini kita bisa berkumpul setelah hampir 4,5 bulan dilantik," jelasnya.
Terkait dengan telah diserahkannya bonus atlit, Afriendi meminta pimpinan cabang olahraga (cabor) untuk membantu percepatan pengurusan pencairan bonus dengan melengkapi dokumen-dokumen pendukung.
Selanjutnya, Afriendi menginformasikan bahwa cabor yang bernaung di KONI Padangpariaman sudah bertambah menjadi 32 dari 26 pada waktu Porprov 13 yang lalu.
"Enam cabor yang baru bergabung adalah renang, senam, bilyar, layar, sepatu roda dan balap sepeda," sambungnya.
Dengan bertambahnya cabor maka dipastikan Padangpariaman bisa mengikuti semua cabor yang dipertandingkan dalam Porprov.
"Dengan 26 cabor kita bisa meraih peringkat 3 pada Porprov 13 kemarin. Maka, pada Porprov 14 nanti tidak salah bupati menitip harapan untuk menaikan peringkat menjadi 2 dan Porprov selanjutnya meraih juara umum," tukuk Ahmad Syukri yang juga Ketua Pengcab Tenis.
Melalui rapat juga diputuskan dalam waktu dekat akan diadakan kegiatan Bimtek Keuangan bagi Bendahara Cabor, Coaching Clinic Pelatih dan Raker Pengurus KONI bersama Pengurus Cabor.
Alasan penting diadakannya Bimtek Keuangan bagi Bendahara Cabor, kata dia didasari atas banyaknya permasalahan keuangan yang belum optimal pengelolaannya sehingga sering menjadi temuan oleh pemeriksa.
"Dengan meningkatkan pemahaman semua pengurus cabor terhadap pengelolaan keuangan dapat meminimalisir permasalahan yang akan timbul nantinya," ulas Edi Karan, salah seorang Wakil Ketua.
Humas KONI