Walikota Pariaman Mukhlis Rahman mengatakan bahwa rekanan harus dapat mengoptimalkan semua kebutuhan yang ada dalam penyelesaian proyek yang dilaksanakan. Mulai dari penambahan personil sampai penambahan shift pekerjaan. Hal itu dia sebutkan saat meninjau pekerjaan proyek pembangunan pasar Kuraitaji di Kecamatan Pariaman Selatan, Selasa (20/10).
Saat peninjauan walikota Mukhlis didampingi asisten II Sukardi, staf ahli Oktavianus, kepala Bappeda Fadhli, Kadis Koperindag Gusniyeti Zaunit, Kadis PU Azrizal, kepala DPPKA Indra Sakti, Kadis BLH Definal, Kabag Ekbang Rismen, Camat Pariaman Selatan Basri Malik dan rekanan.
Dia pada kesempatan itu menginstruksikan kepada rekanan untuk menuntaskan proyek sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
"Sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat dan pedagang yang akan menempati pasar Kuraitaji yang merupakan pasar modern pertama di Kota Pariaman," ungkapnya.
Mukhlis menegaskan kepada pemborong jangan sampai pengerjaan yang telah dianggarkan oleh APBN dan APBD itu tidak layak akibat kesalahan yang dibuat oleh rekanan.
Sementara itu Kabag Ekbang Rismen mengatakan proyek pasar Kuraitaji telah dianggarkan dari APBN sebesar Rp5,7 milyar yang dikerjakan oleh rekanan PT. Kurnia Agung Rezki dan dari APBD sebanyak Rp5,4 milyar yang pengerjaannya oleh PT. Deki Cipta Perkasa.
Dana APBN tersebut digunakan untuk pembangunan pasar mulai dari tempat pengelolaan limbah, tempat uji timbangan, tempat pojok ibu menyusui, sampai kantor pengelola pasar. Sedangkan dana APBD digunakan untuk membangun kios-kios yang ada di depan dan belakang pasar Kuraitaji yang berjumlah sebanyak 68 kios.
Dengan dibangunnya pasar Kuraitaji yang merupakan pasar modern pertama di Kota Pariaman, kata dia diharapkan ke depan meningkatkan kemajuan Kota Pariaman, mulai dari sektor ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan pariwisata yang akhirnya dapat menjadi peningkatan taraf hidup masyarakat.
J/OLP