Pemerintah Kota Pariaman melalui Dinas Budpar lakukan rapat persiapan dalam rangka atraksi Pesta Budaya Tabuik Piaman 2015. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Walikota Pariaman Mukhlis Rahman di Aula Utama Balaikota Pariaman, Selasa (6/10).
Rapat dihadiri oleh Polres Pariaman, Kodim 0308/Pariaman, SKPD terkait, Camat, Kades dan Lurah, KAN, Niniak Mamak, serta Kepala Sekolah se-Kota Pariaman.
Walikota Mukhlis mengatakan pesta budaya tabuik adalah tradisi budaya lokal piaman yang dilaksanakan dan digelar meriah tiap tahunnya dan dinilai paling menyedot kunjungan wisata, baik lokal maupun internasional. Tabuik piaman dalam rangkaiannya akan dihelat mulai dari tanggal 14 Oktober sampai dengan 25 Oktober 2015.
"Seperti biasa ada beberapa prosesi ritual tabuik mulai dari maambiak tanah, manabang pisang, maradai, maatam, maarak jari-jari, maarak sorban, tabuik naik pangkat, dan di puncak acara hoyak tabuik dan tabuik di buang ke laut," ucap Mukhlis.
Disamping itu, tambah Mukhlis, ada beberapa acara pendukung di puncak acara dengan menampilkan stand pameran/seni kerajinan dari SKPD, BUMN, BUMD. Kemudian juga akan dimeriahkan dengan pagelaran seni anak nagari dan artis lokal yang akan diselengarakan di Lapangan Merdeka Pariaman.
"Dengan akan dilaksanakannya event-event besar di Kota Pariaman diharapkan seluruh SKPD agar dapat melaksanakan dan mempromosikan yang akan digelar itu demi menjaga nama baik daerah," tegasnya.
Kepada masyarakat yang berjualan makanan Mukhlis berharap agar menjaga kebersihan rumah makannya dan memampang daftar harga.
"Jangan sampai terdengar lagi "mamakuak" wisatawan yang datang ke Kota Pariaman. Karena dengan menaikan harga membuat kapok wisatawan yang datang ke Kota Pariaman selanjutnya," tambahnya.
Di event Pesta Budaya Tabuik 2015, Menurut Kepala Dinas Budpar Efendi Jamal, secara terpisah mengatakan seperti biasa diharapkan meyedot wisatawan dalam jumlah besar dari luar Pariaman, Sumatera Barat hingga luar pulau dan mancanegara.
"Untuk itu kita berharap masyarakat dapat turut berperan aktif dalam menjaga kemajuan pariwisata kota kita dengan memberikan kondisi aman bagi wisatawan yang berkunjung," kata dia.
Sementara itu, Bujang (46) salah seorang warga Desa Pauh Barat berharap kepada Pemko Pariaman saat pesta budaya tabuik berlangsung agar tidak terlalu banyak acara seremonial yang pada akhirnya membuat jenuh pengunjung.
"Cukup dua orang saja berpidato seperti walikota dan pejabat utusan pusat. Jangan semuanya pada ikut pidato hingga menjenuhkan pengunjung yang ingin menyaksikan tabuik dihoyak," kata dia.
RZ/OLP