Masyarakat Padangpariaman semula tidak mengira kedatangan rombongan Mercy plat merah bertuliskan Indonesia 1 ke daerahnya. Dari pantauan wartawan di lapangan warga di sepanjang jalan terlihat gembira dan antusias saat dikunjungi Presiden RI bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan menteri kabinet kerja. Kedatangan Jokowi ke Padangpariaman tidak direncanakan sebelumnya meski dalam rilis kompas.com diperkirakan mengunjungi Sumbar pada tanggal 9 atau 10 Oktober ini.
Kunjungan Jokowi ke Sumatera Barat adalah kali kedua. Pertama di tahun 2013 dia datang memberikan kuliah umum di UNAND dan UBH saat dia masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Kala itu dia didampingi Andrinof Chaniago dan sejumlah tokoh muda minang lainnya.
Kunjungan Jokowi ke Sumatera Barat kali ini adalah yang pertama dalam kapasitasnya sebagai Presiden RI.
Presiden disambut oleh Pj. Gubernur Sumbar, Reydonnyzar Moenek dan Bupati Padangpariaman Ali Mukhni di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kamis (8/10). Dari BIM, Presiden Jokowi langsung menuju ke Nagari Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung dalam rangka meninjau kegiatan padat karya yang anggarannya bersumber dari alokasi dana desa.
“Kita terus dorong percepatan realisasi dana desa di daerah,” kata Jokowi.
Jokowi meyakini dana desa dapat menggerakkan ekonomi masyarakat. Untuk itu mulai dari perencanaan dan pelaksanaan harus dimatangkan.
Dana desa sebagaimana diketahui adalah bertujuan memperlaju pertumbuhan ekonomi mikro (sektor ril) agar pondasi ekonomi negara berputar di arus bawah hingga terjadi balancing antara ekonomi makro dan mikro. Sehingga output yang didapat memacu pertumbuhan ekonomi yang direncanakan oleh masyarakat, dikelola oleh masyarakat dan digunakan untuk masyarakat.
Pada kesempatan itu Jokowi memuji pencairan dana desa yang sudah 90% di Nagari Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung, yang dilaporkan oleh Walinagari Samsuardi. Ia juga meminta pemerintah nagari untuk menggunakan material yang dibeli dari masyarakat sekitar.
“Saya rasa di sini (Parit Malintang) sudah bagus, pasir dan batu di beli dari tingkat lokal tujuannya agar uang yang beredar tetap di daerah setempat dan tentunya meningkatkan daya beli,” kata Jokowi.
Bupati Padangpariaman Ali Mukhni kepada Presiden melaporkan pencairan dana desa memegang prinsip kehati-hatian agar ketika dana yang didapat oleh masing-masing nagari dapat digunakan sesuai ketentuan.
Di hadapan Presiden, Ali Mukhni mengaku sempat konsultasi dan berkoordinasi dengan tiga kementerian sekaligus yakni Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
“Semula kita memang agak lambat dalam pencairan dana desa karena prinsip kehati-hatian. Namun setelah dana sampai desa, langsung terealisasi bisa langsung 90 persen. Saya kira tercepat di Sumatera Barat,” kata Ali Mukhni saat diwawancarai wartawan.
Ali Mukhni mengaku juga memohon tambahan dana desa untuk Padangpariaman kepada Presiden Jokowi. Karena saat ini dana desa yang diterima hanya sebanyak 60 nagari. Padahal daerahnya terdiri dari 240 desa lama.
“Selayaknya Padangpariaman mendapat dana desa untuk 240 desa. Namun saat ini masih 60 nagari saja yang menerima. Kita sudah lakukan upaya untuk pemekaran nagari namun sementara ini masih berbenturan dengan regulasi dari pemerintah pusat,” begitu sebut Ali Mukhni kepada Presiden.
Sementara itu, Walinagari Parit Malintang Samsuardi mengatakan dana desa yang diprogramkan pada pemerintahan Jokowi-JK sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya di daerahnya. Ia bersama masyarakat sepakat menggunakan dana desa untuk pembuatan laga-laga dan pembukaan jalan baru sepanjang 800 meter. Adapun pembangunan infrastruktur desa itu menurut dia menggunakan sebagian dana desa ditambah swadaya masyarakat.
“Untuk laga-laga kita butuh biaya Rp75 juta, namun kita pakai dana alokasi nagari sebesar Rp40 juta. Sisanya swadaya masyarakat. Begitu juga dengan pembukaan jalan baru kita anggarkan sebesar Rp20 juta kemudian sisanya swadaya masyarakat,” jelas Samsuardi.
Presiden Joko Widodo pada kesempatan itu langsung melakukan peletakan batu pertama laga-laga nagari disaksikan oleh Menteri Desa Marwan Jafar, Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Pj. Gubernur Sumbar Reydonnyzar Moenek dan Bupati Ali Mukhni.
Menurut rencana, mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan kembali kunjungi Padangpariaman tepatnya di Nagari Pakandangan pada Sabtu depan tanggal 10 Oktober 2015.
“Sebelumnya kita berbangga hati dikunjungi Bapak Presiden pada kesempatan pertama ke Sumbar. Kita kuga menunggu kedatangan presiden untuk kedua kalinya sabtu lusa,” kata Bupati didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.
TIM