Sekretaris Daerah Kabupaten Padangpariaman Jonpriadi mengaku tertarik ihwal inovasi bidang perizinan dalam memberikan kemudahan bagi investor untuk berinvestasi yang dilakukan oleh pemerintah Kota Surakarta. Kepastian waktu pengurusan administrasi perizinan, kata dia menjadi isu strategis dalam percepatan pembangunan perekonomian di daerah itu sendiri.
Hal tersebut dia sampaikan saat mendampingi peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV dalam rangka bencmarking to best practice (ujian praktisi terbaik) ke Kota Surakarta, Selasa (13/10). Adapun peserta diklat sebanyak 30 orang yang berasal dari pejabat eselon IV di Dinas, Badan, Kantor, Bagian dan Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Padangpariaman.
“Kita sangat tertarik dengan berbagai regulasi dan inovasi Kota Surakarta yang pernah dipimpin Bapak Jokowi ini dalam memberikan kepastian dan kemudahan perizinan bagi investor untuk peningkatkan ekonomi masyarakat,” kata Jonpriadi.
Pada kesempatan itu dia juga menyampaikan bahwa saat ini Padangpariaman banyak dilirik oleh investor. Apalagi banyak mega proyek nasional bernilai trilyunan rupiah terletak di daerah yang dijuluki kabupaten kakao tersebut.
Masih menurut dia, Padangpariaman saat ini adalah daerah penyangga ibukota propinsi yang memiliki prospek menjanjikan untuk iklim investasi karena didukung oleh keberadaan Bandara Internasional Minangkabau.
"Sebagai bukti, Insya Allah jika tak ada halangan, minggu depan diletakkan batu pertama hotel berbintang di Kawasan bandara,” kata mantan kepala Bappeda itu.
Ditambah dia bahwa Padangpariaman sebelumnya merupakan daerah terparah pasca gempa tahun 2009 yang lalu. Dia menceritakan pada pertemuan itu, sebagian besar masyarakat kehilangan tempat tinggal, infrastruktur pendidikan maupun kesehatan rusak parah dan berbagai fasilitas umum tidak bisa digunakan lagi. Bahkan pertumbuhan ekonomi hanya 3,5% ketika itu yang terendah di Sumbar.
Namun, lanjut dia, berkat kerja keras pemerintah dibawah kepemimpinan bupati Ali Mukhni dan wakil bupati Damsuar serta dukungan masyarakat ranah dan rantau, Padangpariaman bangkit menjadi kekuatan ekonomi tertinggi di Sumatera Barat.
“Enam tahun tahun gempa 2009 berlalu, infrastruktur kembali dibangun baik itu rumah masyarakat, puskesmas, sekolah, jalan dan sebagainya. Pertumbuhan ekonomi naik signifikan dari 3,5% pada tahun 2009 menjadi 7,12% tahun 2014 adalah yang tertinggi di Sumbar,” jelas dia.
Inovasi pelayanan bidang kependudukan dan catatan sipil, kata Jonpriadi, saat ini telah dibuat nota kesepahaman dengan PT. POS untuk mengantar dokumen kependudukan ke rumah masyarakat. Inovasi itu menurutnya bertujuan untuk menghemat biaya, berantas praktek percaloan dan tentunya demi pelayanan prima kepada masyarakat.
“Jadi masyarakat datang mendaftar, lengkapi persyaratan dan kemudian tunggu dokumen kependudukan di rumah karena akan diantar oleh petugas kantor pos,” kata sekda didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.
Sementara itu Pejabat Walikota Surakarta yang diwakili Kepala BKD Hadi Prihatno mengatakan berbagai inovasi yang dilakukan pemerintah Surakarta di bidang perizinan dilakukan dengan pelayanan satu atap.
"Begitu juga dengan peningkatan pelayanan di bidang pendidikan maupun kesehatan yang merupakan komitmen pimpinan dan aparatur untuk peningkatan pelayanan bagi masyarakat. Banyaknya pembangunan yang dibiayai oleh investasi akan mendatangkan keuntungan daerah seperti membuka lapangan kerja, berkurangnya pengangguran dan menambah pendapatan daerah," kata mantan anak buah Jokowi itu.
Kota Surakarta atau Solo menurut dia memiliki PAD sebesar Rp340 Milyar dan APBD sebesar Rp1.340 Milyar. Nilai tersebut terus bertambah setiap tahunnya,” katanya.
Ia mengaku dalam pengurusan administrasi perizinan telah memberikan kemudahan bagi investor yang didukung regulasi yang transparan dan kepastian waktu.
“Bagi masyarakat maupun investor merupakan sesuatu yang penting adalah kepastian waktu dalam pengurusan segala macam administrasi perizinan,” katanya lagi.
Untuk bidang kesehatan dan pendidikan, Pemkot Surakarta menurutnya telah berinovasi dalam memberikan pelayanan dengan memberikan kartu bantuan pelayanan kesehatan dan pendidikan kepada masyarakat miskin.
“Kita sudah optimalkan pelayanan dengan menerbitkan kartu bantuan pendidikan dan kesehatan yang dicanangkan Bapak Jokowi ketika memimpin Surakarta dan saya rasa program ini inspirasi terbitnya kartu indonesia sejahtera,” ujarnya.
Ditambahkannya bahwa Surakarta juga telah berhasil merevitalisasi pasar, penataan ruang dan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL). Seluruh kegiatan tersebut berjalan lancar dan tidak menimbulkan gejolak di tengah masyarakat. Atas keberhasilan tersebut Pemerintah Surakarta banyak menerima penghargaan dari pemerintah pusat.
“Kita puya motto kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja berkualitas,” pungkas Hadi Prihatno.
TIM