Prospek Kabupaten Padangpariaman sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat kian tampak. Hal itu bisa dilihat dari tingginya minat investor untuk berinvestasi dalam perdagangan dan jasa. Pesatnya investasi tersebut karena adanya kemudahan regulasi perizinan dan pelayanan terhadap investor yang diprakarsai oleh Bupati Padangpariaman Ali Mukhni.
Satu di antaranya ialah dimulainya pembangunan Hotel Convention dan Shop Arcade di kawasan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Ketaping, Kamis (22/10).
Investornya PT Gerbang Minang Perkasa yang akan mendirikan Hotel Padangpariaman Green City dengan luas lahan 6 hektar yang terdiri 182 kamar. Fasilitas hotel itu nantinya juga menyediakan convention atau ruang pertemuan yang representatif, diproyeksikan menampung sedikitnya 3000 orang.
"Alhamdulillah. Atas ridho Allah Yang Mahakuasa dan kerjasama yang baik dengan Pemkab Padangpariaman telah dilakukan peletakkan batu pertama hotel yang telah lama didambakan masyarakat Sumatera Barat,” kata Alvin Ramli selaku investor
Hotel tiga lantai itu akan dilengkapi shoping arcade di lobby sehingga para pengunjung yang sedang berwisata dapat membeli cendramata dari berbagai daerah di Sumatera Barat.
Ketika ditanya mengapa memilih berinvestasi di Padangpariaman, Alvin menjawab, bahwa dia ingin berbuat dan membangun kampung halaman untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Selain itu adanya percepatan dalam pengurusan izin prinsip pembangunan hotel dan dilanjutkan perizinan amdal sesuai dengan peraturan yang berlaku," kata dia.
Pada kesempatan itu Bupati Ali Mukhni mengaku gembira dengan terealisasinya pembangunan hotel sekaligus shoping arcade yang berlokasi hanya satu kilometer dari BIM. Ia menilai keberadaan hotel sudah menjadi kebutuhan mendesak untuk memberikan pelayanan kepada wisatawan dan penumpang transit.
“Pembangunan hotel ini sudah kita rintis sejak dua tahun yang lalu. Saya telah melihat disainnya, saya kira sangat megah dan modern,” kata bupati Ali Mukhni didampingi Ketua DPRD Padangpariaman Faisal Arifin.
Ia menilai keberadaan hotel di kawasan BIM sangat menjanjikan untuk menjawab kebutuhan masyarakat, baik dalam maupun luar Sumatera Barat. Apalagi tidak jauh dari hotel juga berdiri asrama haji dan inslamic center yang akan melayani ribuan jamaah haji beserta keluarganya.
“Saya yakin hotel ini menjadi pilihan utama masyarakat Sumatera Barat,” yakin dia.
Sementara itu pucuk adat Nagari Katapiang Bahrul Rangkayo Rajosampono mengatakan, keberadaan hotel akan membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Bandara Internasional ini sudah beroperasi sejak tahun 2005, sedangkan Nagari Katapiang belum juga berkembang. Tahun 2015 ini anak kamanakan kami di Nagari Kataping bisa merasakan langsung dampak perekonomian dengan adanya pembangunan hotel ini,” kata dia.
Hal senada juga disampaikan tokoh masyarakat yang juga Ketua LKAAM Muslim Kasim Dt Sinaro Basa. Dia mengatakan bahwa kawasan Bandara Internasional Minagkabau memang disiapkan sebagai pusat bisnis atau Central Bussiness District (CBD) ketika ia menjabat Bupati selama dua periode.
Ia juga mengapresiasi juniornya bupati Ali Mukhni dalam menggaet investor dan memberikan kenyamanan berinvestasi di kabuaten kakao itu.
“Adinda Ali Mukhni ini dulunya adalah Wakil Bupati ketika saya jadi Bupatinya, kita saling berbagi dan bertukar pikiran. Ciek diagiah, tigo nan didapeknyo,” kata Muslim Kasim.
TIM