Setelah mengunjungi Kota Surakarta, rombongan Diklatpim IV Padangpariaman menuju ke Kabupaten Sragen. Rombongan diterima oleh Asisten Administrasi Keuangan Wahyu Hidayat di Aula Sukowati, Selasa (13/10).
Wahyu saat itu menuturkan bahwa pemerintah Sragen memiliki inovasi pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang dikenal dengan Semedi, artinya Sehari Mesti Jadi. Di mana ketika ada warga melahirkan atau melaporkan kematian maka hari itu juga dikeluarkan akta kelahiran atau akta kematiannya.
Ditambahkannya bawha Kabupaten Sragen juga telah membentuk Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) yang dilatarbelakangi karena belum optimalnya pelayanan kepada masyarakat miskin.
“Sesuai arahan Bapak Bupati, bahwa orang miskin harus dimuliakan. Jadi kita komit mendekatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Wahyu mantan Kepala BKD itu.
Untuk mendukung keberadaan UPTPK tersebut juga dibentuk Mitra Kesejahteraan Masyarakat (MATRA) yang melibatkan seluruh aparatur, BASNAS, CSR dan sumber lainnya.
“Program UPTPK ini juga diapresiasi dari PBB dan ke depan kita harap berjalan lebih baik lagi,” kata pria yang telah lima kali menjabat pada eselon dua tersebut.
Sementara itu Sekda Padangpariaman Jonpriadi sebagai pimpinan rombongan mengatakan program dan kegiatan pro rakyat yang ada di Kabupaten Sragen dapat diadopsi untuk perbaikan pelayanan untuk mencapai kepuasan masyarakat di Padangpariaman.
“Kabupaten Sragen dan Kabupaten Padangpariaman memiliki kesamaan visi dalam pelayanan yaitu tiada hari tanpa inovasi. Inovasi dengan memanfaatkan teknologi informasi di segala bidang,” kata Sekda Jon Priadi.
TIM