Realisasi Kota Pariaman menjadi kota tujuan wisata punya daya ungkit ke sektor lainnya, dan itu tidak dapat dipisahkan dalam teori multyplayer-effect ekonomi, yakni sektor perdagangan dan jasa akan melompat seiringnya.
Menurut Walikota Pariaman Mukhlis Rahman, investasi dari pengusaha swasta salah satunya dapat mewujudkan langkah ke arah sana. Jika sektor terbangun dan termanajemen profesional tentu meningkatkan taraf hidup masyarakat Pariaman itu sendiri.
Hal itu dikatakan Walikota Mukhlis pada expose PT. Suwarni Agro Mandiri yang akan mendirikan pabrik di Kota Pariaman, bertempat di Ruang Rapat Walikota, Rabu lalu (24/9).
Gamblang Mukhlis menyebutkan menyambut baik rencana pembangunan pabrik pupuk oleh PT. Suwarni Agro Mandiri tersebut. Kepada stake holder terkait dia meminta untuk segera menyelesaikan proses perizinan satu pintu melalui KP2TPM Pariaman yang dikepalai oleh Alfian.
"Kita memerlukan investor berinvestasi untuk menunjang pembangunan dan peningkatan taraf hidup masyarakat di Kota Pariaman ini," kata Mukhlis yang dikenal mencintai dunia pertanian itu.
Rombongan PT. Suwarni Agro Mandiri ke Kota Pariaman dipimpin langsung oleh Direktur Utama, Hasnin, Komisaris, Tri Murti ilyas, General Manager, Edi Suhartono, Manager Ritel Wilayah Sumatera Barat, Budi Kamil Putra dan beberapa pejabat lainnya yang datang dari Malang dan Mojokerto. Pabrik pupuk besar itu berkantor pusat di Malang, Jawa Timur.
PT. Suwarni Agro Mandiri adalah sebuah perusahaan persero yang bergerak dalam bidang industri pupuk, yang berdiri sejak tahun 2010.
PT. Suwarni Agro Mandiri yang selama ini berada di Mojokerto dikatakan sudah tidak dapat memproduksi lebih dari kebutuhan pasar yang tinggi.
"Untuk kawasan sumatera saja membutuhkan 1500 ton/bulan. Sedangkan untuk eksport ke Jepang dan Korea masing-masing 600 ton/bulan kemudian export ke New Zealand sebesar 800 ton/bulan," jelas Hasnin.
Dijelaskan lagi oleh Direktur Utama PT. Suwarni Agro Mandiri Hasnin bahwa dipilihnya Kota Pariaman untuk pembangunan pabrik baru dikarenakan letak Kota Pariaman yang strategis, dekat dari bandara dan terletak di tengah Sumatera.
Nantinya pabrik di Pariaman ini akan memproduksi 1200 ton/bulan pupuk untuk area Sumatera, sehingga memangkas biaya produksi dan transportasi yang selama ini dikirim dari Mojokerto.
"Dan untuk eksport pun nanti akan bisa dilakukan baik melalui pelabuhan Tanjung Priok maupun pelabuhan Dumai. Pabrik ini akan dibangun di Jl H. SDM Ilyas, Desa Padang Cakur Kecamatan Pariaman Selatan seluas 3 Hektare dengan nilai investasi diluar tanah sebesar Rp3 Milyar," tutupnya.
J/OLP