Katib PCNU Kota Pariaman Muhammad
Nur memberikan sambutan pada peresmian perpustakaan PMII Kota Pariaman
Kader
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus lebih banyak membaca buku
agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Kader yang banya
membaca buku dapat dipastikan memiliki wawasan yang lebih luas dan punya
pengetahuan lebih banyak dibanding kader yang tidak suka membaca buku.
Hal
itu diungkapkan Sekretaris PKC PMII Sumatera Barat Idris saat peresmian
perpustakaan PMII Kota Pariaman, Minggu (27/9/2015) di sekretariatnya Desa Simpang,
Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman. Menurut Idris, peresmian
perpustakaan PMII ini merupakan langkah maju PMII Kota Pariaman dalam
menyediakan kebutuhan bahan bacaan kader PMII dalam proses mendorong tumbuhnya
minat baca di kalangan mahasiswa, terutama kader PMII.
“Perpustakaan
harus dapat mendorong kader PMII Kota Pariaman untuk meningkatkan minat baca. Kita
prihatin saat ini rendahnya minat baca dikalangan masyarakat, termasuk
mahasiswa yang menjadi generasi intelektual di masyarakat. Salah satu penyebab rendahnya minat tersebut
adalah kurangnya perpustakaan yang
menyediakan buku-buku dan bahan bacaan lainnya,” kata Idris yang juga mantan
Ketua PMII Kota Pariaman ini.
Dikatakan
Idris, PKC PMII Sumatera Barat memberikan apresiasi terhadap gagasan pendirian
perpustakaan ini. “Kami akan informasikan ke PC PMII lainnya di Sumatera Barat
agar dapat mencontoh PC PMII Kota Pariaman ini,” kata Idris yang juga
sekretaris KNPI Kota Pariaman ini.
Turut
memberikan sambutan Katib PCNU Kota Pariaman Muhammad Nur, MA, Mabincab PMII
Kota Pariaman Ory Sativa Sakban dan dihadiri puluhan kader PMII Kota Pariaman.
Ketua
PMII Kota Pariaman Jupmaidi Ilham menyebutkan, peresmian perpustakaan yang
bertemakan, Satu Gerakan PMII Membaca Untuk Warga Nahdiyin Nusantara, merupakan
upaya PC PMII Kota Pariaman meningkatkan kualitas kader ke depan. “Saat
peresmian ini sudah terkumpul sekitar 60 buku dari para senior, Mabincab, warga
nahdiyin dan kader PMII sendiri. Buku ini menjadi modal dasar dalam
mengembangkan perpustakaan PMII. Memang diharapkan sumbangan buku-buku dan
bahan bacaan lainnya dari masyarakat pencinta buku serta yang peduli dengan
peningkatan minat baca masyarakat,” kata Jupmaidi menambahkan.
Alasan
utama mendirikan perpustakaan ini, kata Jupmaidi, sangat sulitnya mendapatkan
bahan bacaan yang berkaitan dengan pemahaman Islam Ahlussunnah Waljamaah yang
menjadi gerakan perjuangan PMII. Setelah melalui pelatihan di Masa Penerimaan Anggota
Baru (Mapaba) dan Pelatihan Kader Dasar (PKD), kader PMII sulit menemukan bahan
bacaan yang bisa meningkatkan pemahaman pergerakan di PMII.
AT