Impian yang menjadi nyata. Mungkin itulah yang dirasakan oleh Riana Putri (14), seorang gadis penderita bibir sumbing sejak lahir. Dikarenakan ia segera naik meja operasi untuk kesembuhan penyakit bibir sumbing yang telah belasan tahun dideritanya.
Riana bersama 33 orang penderita bibir sumbing diundang jamuan makan malam di Pendopo Bupati, Minggu malam (26/4). Jamuan makan digelar bersama Tim Dokter Cleft Lip Palope (CLP) Center berpusat di Surabaya dan Media Group bekerja sama dengan Muhammadiyah Padangpariaman. Tim dokter tersebut bekerja sama dengan Rumah Sakit Aisyiah Pariaman akan mengadakan operasi bibir sumbing gratis kepada orang yang tak mampu.
"Alhamdulillah, sebentar lagi saya akan dioperasi. Semoga berjalan lancar," kata Riana sambil terisak.
Walaupun memiliki tubuh yang kurang sempurna namun Riana meiliki prestasi sekolah yang membanggakan. Setiap penerimaan rapor, gadis yang bersekolah di SMP 3 Sungai Geringging ini selalu mendapat rangking di sekolahnya.
"Saya peringkat dua di sekolah," ujarnya.
Riana beserta pasien bibir sumbing lainnya mengucapkan terima kasih atas kepedulian pemerintah yang bekerja sama dengan RS Aisyiah dan Tim Dokter dari Surabaya. Ia bersyukur atas rahmat Allah SWT atas diselenggarakannya operasi bibir sumbing di Pariaman.
Sementara itu ketua tim dokter dr. Didia mengatakan bahwa CLP Center telah melakukan operasi bibir sumbing sebanyak 4500 pasien sejak 15 tahun yang lalu.
"Satu hari bisa dua sampai tiga pasien kita operasi," kata Didia.
Tim CLP Center terdiri atas dokter bedah, anestesi dan perawat. Untuk di Padangpariaman, akan dilaksanakan sebanyak 33 orang pasien dari 51 orang yang terdaftar.
"Semoga dapat memberikan kehidupan yang lebih baik kepada masyarakat," ujarnya.
Sementara itu Bupati Ali Mukhni mengajak pasien bibir sumbing untuk bersyukur atas rahmat Allah SWT yang tanpa diduga-duga untuk kesembuhan terhadap penyakit atau kelainan yang dialami.
"Tidak satupun pasien yang membayangkan bisa dioperasi, apalagi gratis," kata Bupati yang juga Ketua PMI itu.
Dihadapan tim dokter dari Surabaya tersebut, Ali Mukhni mengekspos kebijakan Pemerintah Daerah di bidang kesehatan yaitu Padang Pariaman Sehat (PPS). PPS telah diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI dan merupakan program pro rakyat pertama kali di Indoensia.
"Padangpariaman Sehat adalah paradigma baru dalam pelayanan kesehatan hingga ke pintu rumah masyarakat. Seluruh bidan desa mengunjungi rumah masyarakat di korong dan nagari untuk menanyakan sekaligus mengobati warga yang sedang sakit. Kalau diperlukan dirujuk ke Rumah Sakit. Segala biaya ditanggung oleh pemerintah daerah," kata Bupati didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.
Dijelaskannya bahwa PPS sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Selain itu, tambahnya, Dinas Kesehatan bisa mendeteksi dini segala macam penyakit yang ada di Padangpariaman. Penyakit tersebut diupayakan diobati dengan menggunakan dana BPJS, BAZNAS dan donatur lainnya.
HA