Walikota Pariaman Mukhlis Rahman mencanangkan gerakan produksi benih ikan lele sebanyak 100 juta pertahun oleh UPR (Unit Pembenihan Rakyat) yang tersebar di Kota Pariaman. Dengan dicanangkannya gerakan tersebut, walikota berharap agar UPR nantinya mampu memproduksi sebanyak 10 juta benih ikan lele perbulannya.
Hal tersebut dikatakan Mukhlis di BBI (Balai Pembenihan Ikan) milik DKP (Dinas Kelautan Perikanan) Kota Pariaman, di Jati, Kamis (26/3).
Pada kesempatan itu juga diperagakan tekhnik pengawinan ikan lele sangkuriang oleh siswa SMK 3 Pariaman dan SUPM Pariaman.
Dikatakan Mukhlis, BBI Kota Pariaman adalah penghasil benih ikan lele unggul di wilayah Pulau Sumatera yang pemasarannya meliputi Sumut, Riau, Jambi dan kebutuhan dalam provinsi Sumbar itu sendiri.
"Bibit berkualitas pasti akan dicari. Dan benih ikan lele unggul di sumatera adalah yang dikembangbiakan BBI Kota Pariaman," kata Mukhlis.
Masih menurut walikota, awalnya UPR yang ada di Kota Pariaman diberi bibit gratis agar bisa dikembangbiakan dan menghasilkan bagi para peternak ikan lele. Seiring waktu, tambahnya, UPR diwajibkan membeli kepada BBI, dan uangnya masuk khas daerah.
Sementara itu, menurut Sekretaris Dinas DKP Kota Pariaman, Ir. Nen Marni, MM, pusat pengembang calon induk lele yang ada di BBI menjual benih kepada UPR seharga Rp 40 dan dijual kembali oleh pembenih sebesar Rp 125.
"Dan dapat dijual seharga 12 ribu perkilo hanya dalam kurun waktu tiga bulan dimana berat ikan sudah mencapai empat ekor perkilonya," kata Nen.
Untuk ke depannya, lanjut dia, diperlukan program peningkatan kapasitas produksi bagi UPR yang ada (sekarang 30), penumbuhan UPR baru, pengembangan teknologi dan peningkatan sumber daya manusia kelautan perikanan.
"30 UPR yang aktif sekarang rata-rata mampu memproduksi dua juta benih ikan lele perbulan. Target pencapaian 100 juta benih pertahun dimulai bertahap hingga Tahun 2018," jelasnya.
OLP