Kontes dan Pameran Batu Akik Wirabraja Expo 2015 di Korem 032 Wirabraja Padang berlangsung spektakuler yang memperlombakan 22 kelas dan diikuti oleh 2000 lebih peserta dari tiga negara.
Tak hanya itu, menurut Danrem 032 Brigjen TNI Widagdo HS, pada pameran juga dipamerkan koleksi-koleksi pribadi yang mengambil stand khusus yang mencuri perhatian pengunjung.
"Kalau terjual 30 Milyar, jangan lupa bagi-bagi duitnya ya," canda Danrem, pada pemilik tiga buah Baki Kuno dari Batu Giok, Fauzan Noer (65), Minggu (23/3).
Koleksi Batu Giok kuno milik Fauzan Noer, menurut pengakuannya, adalah koleksi turun temurun keluarganya, mulai dari Buyut, Kakek, Ayah, hingga jatuh pada dirinya yang diberikan saat dia berusia 30 Tahun.
"Jika batu giok ini disenter, akan terlihat gambar naga sedang berkumpul. Jumlahnya tidak menentu, tergantung suasana," kata Fauzan Noer berbau mistis.
Pemilik Batu Giok seberat 53 Kg tersebut juga mengoleksi 9 buah Katana Samurai dari Tahun 1888, 1618, 1718 (dua), 1511, dan 1722.
"Koleksi kami dipamerkan hanya pada hari ini atas permintaan panitia. Bagi saya ini sebagai partisipasi untuk meramaikan Kota Padang dimana saya putra asli daerah sini," ungkap pria yang tidak mau menyebutkan berapa harga Katana Samurai koleksinya tersebut.
Sementara itu, pengamat barang seni dan batu akik asal Pariaman, Yen Henri, SE, MM, menyebutkan bahwa Wirabraja Expo 2015 adalah pameran batu akik yang terbesar di Indonesia. Hal itu menurutnya, dibuktikan dengan banyaknya peserta dan para dewan juri yang sudah malang melintang dan sudah punya nama besar.
"Ini patut dicontoh oleh daerah dan komunitas yang akan menghelat acara serupa. Saya perhatikan, sistem manejemennya sangat rapi, batu-batu yang dipajang bisa dilihat oleh pengunjung dari dekat. Bicara pengamanan, sejak acara dihelat, tak satupun, baik batu peserta maupun batu penjual di stand yang hilang," kata Yen Henri yang juga keponakan Wagub Sumbar Muslim Kasim ini serius.
Disamping itu, lanjutnya, barang-barang seni diluar batu akik yang ditampilkan memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
"Panitia jeli melihat hal ini," pungkasnya.
OLP