Sejumlah pedagang sayur-sayuran, ikan dan buah-buahan, yang mulanya berdagang di Pasar Pariaman kini telah menempati kios-kios yang telah disediakan di Pasar Jati Pariaman yang lokasinya terletak di komplek Terminal Jati Pariaman.
Aktivitas jual beli telah dimulai sejak jam 07.00 Wib mulai tanggal 2 Februari 2015. Terlihat di hari pertama pemindahan ke pasar ini, termasuk di hari kedua (3/2) belum semua kios-kios ditempati oleh pedagang khususnya pedagang ayam potong dan daging.
Karena sosialisasi yang tepat dan persuasif, pemindahan pedagang tersebut berjalan dengan tertib dan aman yang pelaksanaannya ditinjau langsung oleh Walikota Pariaman Mukhlis Rahman dan Wakil Walikota Genius Umar, Sekdako Armen beserta hampir semua Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Pariaman.
Mukhlis, disela kegiatan pemantauan tersebut menyampaikan kepada pedagang agar bersabar dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, karena, ujar Mukhlis, baru mulai pertama mungkin pembeli belum seramai seperti biasanya. Dia mengatakan, pemerintah akan terus mensosialisasikan kepada masyarakat atau pembeli lewat berbagai sarana, baik itu langsung, himbauan di media massa maupun perintah kepada seluruh PNS untuk berbelanja ke Pasar Jati.
"Untuk hari ini dan hari selanjutnya kami anjurkan seluruh pegawai untuk belanja kebutuhan hariannya ke pasar ini. Kami berharap pedagang bisa nyaman untuk berdagang dan infrastruktur akan terus diperhatikan oleh pemerintah,” katanya serius.
Lebih lanjut dia menambahkan, untuk mendukung operasinal pasar, Pemko Pariaman telah mengalihkan jalur transportasi angkutan desa dari seluruh wilayah Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman masuk ke terminal jati.
Keberadaan Pasar Jati, lanjut Mukhlis, merupakan pengalihan pedagang dari pasar pagi Pariaman yang telah melebihi daya tampung yang menyebabkan kondisi Pasar Pariaman terkesan semraut.
"Banyak pedang yang berjualan di trotoar dan memakai badan jalan sehingga menimbulkan kemacetan. Untuk itu pemerintah Kota Pariaman membangun pasar jati ini," katanya lagi.
Menurut dia, hal itu sejalan dengan visi Kota Pariaman sebagai kota tujuan wisata.
"Maka pasar sebagai sarana pendukungnya perlu mendapat perhatian agar pasar tradisional dapat menjadi destinasi belanja bagi wisatawan," pungkasnya.
Hendri/OLP