Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengajak Partai Nasional Demokrat (NasDem) untuk berkoalisi dalam mengusung bakal calon kepala daerah.
"NasDem dapat bersama-sama membanguan koalisi dalam mengusung balon kepala daerah," kata Wakil Ketua Umum DPP PPP, Epyardi Asda setelah mendaftarkan diri ke Partai NasDem, di Padang, Jumat.
Ia menjelaskan, apa yang menjadi motto Partai NasDem sama dengan yang di PPP, yakni sama-sama ingin melakukan perubahan.
"Kalau di NasDem mottonya restorasi, dan kalau saya (PPP, red) inginkan perubahan, jadi dua partai ini memiliki visi, dan misi yang jelas," ungkapnya.
Melihat adanya kesamaan visi, lanjut Epyardi Asda antara PPP dengan NasDem bisa membangun koalisi untuk menatap pilkada nanti.
"PPP mengajak NasDem buat koalisi tidak lain karena dirinya tidak bisa bekerja tanpa adanya dukungan semua pihak termasuk parpol yang ada di Sumbar," jelasnya.
Ia mengatakan, niat membangun koalisi itu jangan disalahartikan ingin sewa atau beli partai NasDem, meskipun secara pribadi sudah mempersiapkan diri untuk maju menuju Sumbar 1.
Koalisi yang ingin ditawarkan tidak lebih dari sikap PPP dan ingin berkerjasama dengan NasDem bersama-sama bangun Sumbar.
"Saya yakin dengan adanya koalisi antara dua partai ini kerja berat untuk bangun dan lakukan perubahan di Sumbar bisa dilakukan secara bersama-sama pula," katanya.
Ia menjelaskan, PPP ajak NasDem Sumbar bangun koalisi punya alasan yang bisa diterima akal. Sebab untuk di DPRD Sumbar, PPP hanya punya 8 kursi. Sedangkan NasDem 6 kursi.
Sementara syarat partai yang ingin mengusung calon kepala daerah pada pilkada serentak yang diatur dalam Perppu No.1/2014 tentang pemilihan gubernur, bupati dan walikota mensyaratkan minimal harus mengantongi 20 persen perolehan kursi di dewan, atau minimal 13 kursi dari 65 kursi yang ada di DPRD Sumbar saat ini.
"Apabila kedua partai ini mengkonkrit koalisinya, maka perolehan suaranya menjadi 14 kursi. Artinya peluang bisa mengusung 1 calon cukup terbuka lebar," jelas Epiyadi Asda.
Sementara itu ditempat terpisah Sekretaris DPW NasDem Sumbar, Marhadi Effendi mengaku setelah melihat persepsi PPP yang dibawa Epyardi, tipis sekali perbedaanya dengan Nasdem.
"Maka tidak ada salahnya NasDem dengan PPP bisa berkoalisi dalam mengusung balon Gubernur Sumbar pada Pilkada," katanya.
Ia menjelaskan, namun begitu, dalam menentukan siapa calon gubernur yang akan diusung nanti, NasDem harus merujuk pada mekanisme penyeleksian yang dibuatnya, diantaranya menjaring sejumlah calon, lalu hasil penyaringan itu dikirim ke DPP.
"Selanjutnya DPP lakukan seleksi lagi, baru setelah itu diputuskan siapa yang akan ditentukan nanti calon dari NasDem," ungkapnya.
DY