Maymuspi (kiri)
Ketua (karateker) Pengcab PSSI Padangpariaman Maymuspi menuding ada kekuatan politik besar dibalik kegagalan PSSI Padangpariaman berlaga pada Porprov XIII di Dharmasraya. Dia membantah ada dua kubu di tubuh PSSI Padangpariaman sebagai penyebab di diskualifikasinya kesebelasan Padangpariaman di laga dua tahunan tingkat provinsi tersebut.
"Yang ada adalah dua tim dan dua tempat latihan, yaitu di Pauhkamba dan Sungai Sariak. Namun siapapun yang bertanding itu tetap dibawah naungan saya, jika digabung saya sangat setuju sekali," kata Maymuspi, Rabu (14/1) di Padang.
Dia menuding balik KONI Padangpariaman terlalu ikut campur dalam tubuh PSSI sehingga terjadi kekacauan dalam tubuh organisasi yang dia ketuai tersebut.
"Disini saya katakan, bahwa tim kesebelasan Sungai Sariak disuruh berangkat ke Dharmasraya dan diberi uang transportasi 12 juta oleh KONI. Ini namanya diberi izin, dan itu resmi. Kemudian tim kesebelasan Pauhkamba juga diberangkatkan," lanjut dia.
Lebih jauh Maymuspi menuturkan, sebagai ketua pengcab PSSI Padangpariaman, harusnya dialah yang mewakili tekhnikal miting (meeting technical) di Dharmasraya, tapi Ketua KONI Aprinaldi mengeluarkan SK bukan kepada dirinya.
"Disini saya merasa terhina dan emosi sehingga SK tersebut saya sobek-sobek ditangan penerima mandat yang diberikan Ketua KONI. Setelah itu barulah keluar rekomendasi KONI untuk membatalakan cabang sepakbola pada Porprov Dharmasraya," tutur dia.
Perihal penolakan dia atas laga tanding antara kesebelasan Pauhkamba dan Sungai Sariak dimana pemenangnya nanti yang akan mewakili Padangpariaman pada Porprov, diakui Maymuspi dengan alasan untuk menghindari bentrok massa.
"Kedua pemain sudah tidak sinkron, di kampus (tempat mereka kuliah) pun mereka (para pemain) saling tidak bertegur sapa. Kemudian pendukung dua tim sangat banyak dalam kondisi emosional. Karena hal tersebut saya ambil keputusan menolaknya," kata dia lagi.
Maymuspi bahkan menantang KONI dan para aktor "tangan-tangan tidak tampak" atas kegagalan PSSI Padangpariaman berlaga di Dharmasraya untuk saling buka-bukaan di depan publik, di depan para tokoh masyarakat, pejabat dan pers.
"Ayo, tapi kita bicara bola dari a sampai z, bukan bicara politik. Anda bertanya satu akan saya jawab limabelas," tantangnya.
Pada kesempatan tersebut Maymuspi juga menyebut sejumlah nama pejabat paling penting di Padangpariaman, Sumbar, bahkan Pusat. Namun karena etika jurnalisme, nama tersebut belum bisa kami publikasikan karena yang bersangkutan satu persatu belum kami konfirmasi.
Baca juga Ketua KONI Jelaskan Penyebab Gagalnya PSSI Padangpariaman Berlaga di Porprov Dharmasraya
*Disclaimer: Demi menjaga independensi, dalam wawancara ini kami tidak menerima bentuk apapun dari narasumber, baik berupa makan minum, uang transportasi apalagi amplop dari Maymuspi*
Oyong Liza Piliang