Rais Syuriah PC Nahdlatul Ulama Pasaman Barat Nurohman, S.Ag,
Ketua PC GP Ansor Pasaman Barat (demisioner) Sri Afni, Bendahara PW GP Ansor
Sumbar Armaidi Tanjung dan Jafrinal
Effendi Ketua PC Ansor Pasaman Barat terpilih, Sabtu (29/11/2014) di aula UPK
PNPM Kinali.
Komandan Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser Ansor Kabupaten
Pasaman Barat Jafrinal Effendi terpilih menjadi Ketua Pimpinan Cabang Gerakan
Pemuda Ansor Kabupaten Pasaman Barat
masa bakti 2014-2018. Jafrinal
yang meraih 11 suara, mengalahkan pesainya Abdul Hakim (7 suara) dan Ahmad Tom
Arisantoso (1 suara).
Pemilihan berlangsung pada Konferensi Cabang (Konfercab) PC GP Ansor
Kabupaten Pasaman Barat, bertempat di aula UPK PNPM Kinali, Sabtu (29/11/2014),
dipandu Bendahara Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Barat Armaidi
Tanjung. Hadir Rais Syuriah PC Nahdlatul Ulama Pasaman Barat Nurohman, S.Ag,
Ketua PC GP Ansor Pasaman Barat (demisioner) Sri Afni dan kader Ansor lainnya.
Ketua PC Ansor Pasaman Barat terpilih Jafrinal, selanjutnya bersama tim
formatur akan menyusun kepengurusan lengkap. Usai terpilih, Jafrinal bertekad
akan menggerakan Ansor di Kabupaten Pasaman Barat. “Peluang dan potensi untuk
membesarkan Ansor di Pasaman Barat besar. Hanya selama ini kurang diurus dengan
baik. Agenda yang mendesak untuk dilakukan adalah Pelatihan Kader Dasar (PKD)
di kalangan pengurus Ansor nantinya,” kata Jafrinal menambahkan.
Senada dengan itu, Bendahara PW GP Ansor Sumbar Armaidi Tanjung juga
menegaskan, program pertama yang harus dilakukan pengurus terpilih adalah PKD.
Apapun alasannya, PKD ini mutlak dilakukan oleh PC Ansor. “PKD merupakan pintu
masuk penting bagi kader Ansor untuk mampu memahami eksistensi Ansor di tengah
kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat,” kata Armaidi.
Menurut Armaidi, sesuai dengan peraturan dasar Ansor
bahwa sifat Gerakan Pemuda Ansor adalah kepemudaan, kemasyarakatan, kebangsaan
dan keagamaan yang berwatak kerakyatan. “Ansor yang lahir pada 24 April 1934,
jauh sebelum kemerdekaan Indonesia. Artinya, Ansor turut serta mendirikan dan
berjuang mempertahankan kemerdekaan dari serangan bangsa penjajah. Karena, bagi
Ansor Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan mutlak untuk
dipertahankan,” kata Armaidi menambahkan.
Dikatakan Armaidi, jika ada pihak-pihak yang ingin merongrong NKRI dan
dasar negara Indonesia Pancasila, maka sangat pantas Ansor menghadapinya. Untuk
itu, kader Ansor yang berada langsung di tengah masyarakat harus tetap waspada
jika ada pihak tertentu yang ingin merongrong keutuhan NKRI.
Sementara itu, Rais Syuriah PCNU Nurohman menyebutkan, belakangan ini
berbagai amalan yang rutin dilakukan warga nadhiyin (NU dan Ansor) seperti
wiridan, yasinan, tahlilan, ziarah bahkan sampai peringatan maulud Nabi
Muhammad Saw pun mula ada pihak tertentu yang mengatakannya bid’ah dan harus
dilarang. Sehingga tidak jarang terjadi gesekan di tengah masyarakat.
“Ansor sebagai anaknya NU jangan sampai memberantas perbuatan maksiat
dengan tindakan kekerasan, yang berujung pula dengan perbuatan maksiat. Ansor harus tampil dengan nilai-nilai Islam
rahmatan lil’alamin,” katanya.
Terkait dengan kondisi alam Sumatera Barat yang sering terjadi bencana,
diharapkan Banser sebagai bagian inti dari Ansor dapat dipersiapkan lebih
matang dan terlatih. Sehingga bila terjadi bencana alam, Ansor bisa menurunkan
Bansernya untuk turut dalam penanggulangan korban bencana tersebut, harap
Nurohman.
AT