Dewan Ketahanan Pangan Kota Pariaman menindaklanjuti hasil sidang regional Dewan Ketahanan Pangan tahun 2014 dengan mengadakan rapat di ruang rapat Sekda pada Kamis (4/12/2014) yang dipimpin langsung oleh Walikota Pariaman, Mukhlis Rahman. Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumbar, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Sumbar dan seluruh kepala SKPD dilingkungan Pemko Pariaman sebagai anggota Dewan Ketahanan Pangan Kota Pariaman. Rakor membahas tentang langkah-langkah strategis ketahanan pangan di Kota Pariaman.
Menurut laporan Kepala Dinas Pertanian, Syaiful Rizal, Pemerintah Kota Pariaman telah melakukan usaha-usaha keamanan pangan dengan melakukan pengawasan ternak dan makanan bekerjasama dengan Dinas Kopperindag dan Dinas Pertanian Kota Pariaman serta penganekaragaman konsumsi pangan agar tidak tergantung pada kelompok padi-padian.
Mukhlis yang juga merupakan Ketua Dewan Ketahanan Pangan Kota Pariaman menegaskan bahwa kebutuhan pangan tidak dapat digantikan dengan yang lain.
“Masyarakat kita seringkali berpikir kalau mereka belum makan nasi berarti mereka belum makan meskipun sebelumnya mereka telah memakan berbagai jenis cemilan lainnya,” kata Mukhlis.
Faktanya, meskipun Indonesia termasuk negara agraris tetapi Indonesia masih menggantungkan kebutuhan pangan dari luar negeri sehingga kinerja petani masih perlu diberdayakan agar menjadi lebih baik dengan etos kerja yang produktif dan berorientasi pada keuntungan usaha tani atau yang lebih dikenal dengan istilah berorientasi kepada pasar.
Disebutkan Mukhlis, Kota Pariaman telah menjalankan berbagai kebijakan strategis, program dan proyek pengembangan atau pembangunan pertanian dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani.
"Terutama dalam upaya mengendalikan konversi lahan pertanian, upaya yang kita lakukan dalam mewujudkan kemandirian pangan dan keamanan pangan di Kota Pariaman antara lain mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan, peningkatan produksi berbagai komoditi pertanian, peternakan, perikanan secara intensifikasi dan eksistensifikasi, penguatan kelembagaan tani dan peningkatan SDM petani dan penyuluh, serta perbaikan infrastruktur di sektor pertanian," imbuhnya.
Dia juga mengharapkan agar semua potensi pangan yang ada di Kota Pariaman dapat dikembangkan seoptimal mungkin mulai dari produksi sampai dengan olahan pangannya.
“Kami minta dukungan semua pihak untuk mengembangkan secara optimal dan melakukan promosi pangan lokal Kota Pariaman tersebut dengan melakukan berbagai lomba cipta menu pangan olahan berbahan baku lokal dan sebagainya. Selain itu, bagi SKPD yang mengadakan rapat atau kegiatan agar menyajikan panganan lokal serta mengurangi penggunaan terigu atau bahan pangan impor lainnya sehingga dapat memberdayakan usaha-usaha kecil rumah tangga,” tuturnya.
Selain itu Mukhlis juga menegaskan agar tidak melakukan alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan atau kegiatan komersial lainnya sehingga tidak menyebabkan penurunan produksi pangan akibat semakin sempitnya luas lahan pertanian produktif.
Dewi/OLP