Pacu Kuda Tradisional, sabtu (1/11/14) di Gelanggang Pacu Kudo Duku Banyak, Nagari Balah Aie, Kecamatan VII Koto, Kab. Padangpariaman, membuladak dikunjungi masyarakat yang sengaja datang dari berbagai penjuru di Sumatera Barat.
Bupati Padangpariaman, Ali Mukhni, dalam sambutannya saat acara pembukaan, mengatakan, pacu kuda merupakan salah satu alek dan permainan anak nagari yang sejak dulu sudah menjadi tradisi. Oleh sebab itu, kata bupati, Pemerintah Kabupaten Padangpariaman, bersama Pordasi berupaya untuk melaksanakan kegiatan alek nagari pacu kuda ini kembali menjadi agenda tahunan.
Ali Mukhni menuturkan, olahraga pacuan kuda adalah ternyata merupakan bagian sejarah yang dibangun oleh bangsa kolonial Belanda. Dimana pacuan kuda dilakukan pada hari-hari pasar dan ulang tahun Ratu Belanda. Pada kenyataannya, imbuh bupati, banyak daerah-daerah yang juga ikut melakukan kegiatan pacuan kuda tersebut, hingga dibuatlah ternak-ternak tradisional di berbagai provinsi di Indonesia.
Disebutkan bupati, terlaksananya kegiatan pacu kuda tradisional ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari semua pihak yang telah turut berpartisipasi aktif.
"Oleh karena itu saya ucapkan terimakasih dan apresiasi yang sedalam-dalamnya kepada Pordasi Sumbar, para perantau, para donator dan panitia, sehingga even ini bisa terlaksana dengan baik," ungkapnya.
Menurutnya, sebelum pelaksanaan lomba, sejumlah kuda sudah mulai berlatih secara intensif di gelangganng pacuan kuda Duku Banyak.
“Saya merasa bangga, karena yang ikut berlomba pada even kali ini, tidak hanya berasal dari Kabupaten Padangpariaman, tapi juga dari berbagai daerah di Sumbar,” imbuhnya.
Terlihat hadir Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Wakil Gubernur, Muslim Kasim, Ketua DPRD Sumbar, Forum Komunkasi Pimpinan Daerah Provinsi Sumbar, Ketua Koni Sumbar, Ketua Umum Pordasi Sumbar bersama rombongan, Ketua DPRD Padang Pariaman, Faisal Arifin, Kepala SKPD dilingkungan Pemkab. Padangpariaman dan sejumlah undangan lainnya.
Amiruddin/OLP
