Ruang dimana almarhum Yahya dirawat intensif di RS M Jamil Padang
Kasat Reskrim Polres Pariaman AKP Hidup Mulya, SH mengatakan bahwa tersangka pelaku pemukulan kepada Yahya Suryaman (18) siswa tingkat II SUPM (sekolah umum pelayaran menengah) Pariaman yang akhirnya meninggal dunia setelah dirawat intensif selama seminggu lebih di RS M Jamil telah ditahan, pada Minggu malam (12/10).
Menurut Kasat, pelaku bernama Aditya, siswa tingkat III SUPM Pariaman tersebut mengakui telah memukul kepala korban dengan sepatunya pada tanggal 10 September 2014. Menurutnya, Aditya melakukan pemukulan itu karena merasa diejek oleh korban.
"Pelaku A mengakui memukul korban Yahya pada tanggal 10 September dengan sepatunya dengan cara melepaskan sepatunya lalu dipukulkan ke kepala Yahya sebanyak satu kali. Pengakuan A dikuatkan oleh tiga orang saksi yang telah kami periksa sebelumnya," sebut Kasat via seluler kepada kami (13/10).
Meski demikian, kata Kasat, pihak Polres Pariaman masih menunggu hasil visum dokter yang menangani Yahya untuk mengetahui penyebab kematian Yahya secara medis, apakah karena dipukul atau ada penyakit lain yang menyertai Yahya.
"Kita masih menunggu hasil visum dokter. Visumnya masih belum keluar. Meski hasil visum nantinya mengatakan ada penyebab lain, pelaku tetap kita proses karena terbukti dan mengakui tindak pidana penganiayaan yang berujung meninggalnya korban," tegas Kasat.
Sementara itu, pihak SUPM melalui juru bicaranya Akhirudin mengatakan, bahwa Yahya telah dikebumikan siang tadi diiringi seluruh siswa satu angkatannya serta hampir semua guru dan pegawai SUPM. Akhir menyebutkan, pihak SUPM mendukung langkah Polres Pariaman untuk melakukan penindakan hukum kepada tersangka.
"Kami keluarga besar SUPM turut berduka atas meninggalnya Yahya. Kepada pelaku, kami serahkan sepenuhnya pada pihak kepolisian agar diproses sesuai hukum yang berlaku," kata Akhir.
Akhir menuturkan, sejak Yahya dirawat di RS M Jamil Padang, pihak guru dan pegawai SUPM selalu menemani Yahya bahkan hingga Yahya meninggal dunia pada Minggu siang. Kata dia, pihak SUPM akan menanggung seluruh biaya Yahya selama dirawat di rumas sakit.
"Selain itu SUPM juga akan memberikan santunan kepada orangtua Yahya. Berhubung sekarang dalam suasana berduka, kami pihak SUPM belum membicarakan jumlah nominalnya. Selain santunan dari sekolah, para guru dan pegawai juga akan mengumpulkan uang untuk diserahkan kepada keluarga Yahya sebagai bentuk kepedulian kami kepada keluarga korban," tutupnya.
OLP