Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman dinilai oleh tim penilai Kecamatan Sayang Ibu (KSI) dan Gerakan Sayang Ibu (GSI) tingat Provinsi Sumatera barat tahun 2014, Rabu (29/10) di Kantor Camat Pariaman Tengah.
Hadir pada penilaian ini Walikota Pariaman Mukhlis Rahman, Ketua Tim Penggerak PKK (TPKK) Reni Afdal Muklis, Ketua GOW Lucy Genius Umar, Kepala SKPD serta Tim Penilai Provinsi yang di ketuai oleh Putri Yan Helmi.
Dalam Sambutannya Walikota Pariaman Mengatakan kesuksesan program GSI/KSI tidak hanya semata-mata untuk mengejar pencapaian prestasi bagi Kota Pariaman, melainkan untuk mendukung upaya-upaya peningkatan kualitas SDM melalui penurunan angka kematian ibu hamil, melahirkan masa nifas (AKI) serta Angka Kematian Bayi (AKB) yang telah menjadi bagian dari pencapaian tujuan pembangunan milenium (MDGs) Kota Pariaman.
“Banyak unsur-unsur dalam mensukseskan program ini, selain bidang ekonomi pembangunan, bidang pendidikan, dan kesehatan juga tidakkalah penting,” sebut Mukhlis.
Menurutnya, khusus untuk pelayanan kesehatan, Kota Pariaman telah melakukan serangkaian upaya dalam bentuk rujukan kunjungan reveral dokter spesialais ke puskesmas-puskesmas, pengembangan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap serta puskesmas plus, serta sejak tahun 2012 Kota Pariaman telah melaksanakan program Jaminan Kesehatan Sabiduak Sadayuang (JKSS), sebagai wujud tanggung jawab Pemko dibidang kesehatan.
Terakhir Mukhlis menyampaikan dipilihnya Kecamtan Pariaman tengah dan Desa Rawang sebagai KSI dan GSI tahun ini karena selama hampir setahun telah dilaksanakan kegiatan dari TPKK Kecamatan, dan TPKK Desa Rawang bersama SKPD terkaiat serta TPKK Kota Pariaman.
Sementara itu Ketuas Tim Penilai mengatakan, penilaian KSI/GSI tingkat kota/kabupaten tak terlepas dari Idek Pembangunan Manusia (IPM), dimualai dari masa-masa ibu hamil, proses kelahiran anak sampai anak dibesarkan yang dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat semua ini berperan penting dalam mensukseskan program KSI/GSI.
Dia berharap penilain ini menjadi pendorong sekaligus stimulator bagi pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan GSI sebagai upaya peningkatan kualitas hidup perempuan melalui penurunan Angka Kematian Ibu.
“Melalui penilaian KSI ini dapat dijadikan bahan evaluasi sejauhmana tingkat keberhasilan pelaksanaan GSI di setiap kecamatan dan desa, sekaligus mengetahui berbagai hambatan dalam pelaksanaan program GSI tersebut sehingga dapat dicarikan upaya atau solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi,” tuturnya.
Angga/OLP