Komisioner KPU Kota Pariaman,: Alfiandri Zaharmi, Indra Jaya, Boedi Satria
Ketua KPU Kota Pariaman Boedi Satria menekankan pada masyarakat Kota Pariaman bahwa sikap KPU Kota Pariaman adalah sebagai penyelenggara Pemilu yang independen dan tidak memihak kepada salah satu capres.
Hal itu dikatakannya saat menepis isu yang beredar secara nasional yang mengatakan bahwa lebih dari 70 persen kepala daerah menjadi tim sukses salah satu pasangan capres, yang ditakutkan media tersebut berpotensi mengintervensi lembaga KPU di daerah.
"Menjadi tim sukses pasangan capres adalah hak kepala daerah yang tidak melanggar aturan manapun. Sedangkan KPU, Khususnya Kota Pariaman sangat independent, masyarakat tidak perlu ragu. Kami akan bekerja secara profesional sebagai penyelenggara pemilu pilpres yang jujur dan adil di Kota Pariaman," ucap Boedi di ruang kerjanya, bersama Ketua Divisi Sosialisasi Alfiandri Zaharmi, Ketua Divisi Logistik Indra Jaya, Selasa, 8/7.
Sedangkan untuk Pilpres saat ini, menurut Boedi, terjadi pengurangan jumlah TPS dari Pilkada dan pileg lalu. Yaitu dari 170 TPS menjadi 149 TPS. Begitu juga dengan DPT. Jumlah DPT pada Pilkada tahun lalu sebanya 60.177, sedangkan saat pilpres sekarang ini jumlah DPT berkurang menjadi 60.017.
"Hal tersebut dikarenakan banyaknya warga Kota Pariaman yang merantau, juga meninggal dunia disamping penambahan jumlah pemilih pemula yang sedikit, hanya 677 pemilih," jelas Boedi.
Untuk penyelenggaraan hari pencoblosan esok (9/7) KPU telah menyiasati perubahan cuaca (hujan) dengan penempatan TPS-TPS di sekolah-sekolah (ruang tertutup), dan rumah-rumah penduduk sebagai cadangan untuk TPS yang terletak di lapangan terbuka.
"Karena sekarang musim hujan, kita siasati. Untuk tiap-tiap TPS dijaga oleh dua anggota keamanan Linmas. Sedangkan dari Kepolisian punya strategi tersendiri dengan menyiagakan satu anggota di tiap dua TPS," tutupnya.
Oyong Liza Piliang