Dalam rangka
pengamanan hari raya Idul Fitri 1435 Hijriyah, Polres Pariaman gelar apel
pasukan pengamana (PAM) Ketupat Tahun 2014. Di halaman Mapolres Pariaman, Senin
(21/7/2014).
Kapolres
Pariaman AKBP Gandung D Wardoyo bertindak
sebagai inspektur upacara, serta dihadiri Wakil Walikota Pariaman Genius Umar,
Dandim 0308 Pariaman, Kadishub Kominfo serta Kalapas Kelas II B Pariaman dan
diikuti personil Polres, Kodim, Dishubkominfo, Satpol PP, PMI dan Kuarcap
Pramuka Kota Pariaman.
Kapolres juga mengecek kesiapan pasukan yang akan diturunkan dalam Operasi Ketupat 2014, mulai dari personel, serta kendaraan pendukung lainnya.
Dalam amanat Kapolri yang dibacakan Kapolres mengatakan, operasi gelar apel siaga ketupat tahun 2014 ini, merupakan rutinitas tahunan yang digelar menghadapi hari raya Idul Fitri. Dimana kesiapan pihak kepolisian dan unsur instansi terkait dalam mengamankan sebelum dan sesudah lebaran, memberikan rasa aman kepada masyarakat. Khususnya para pemudik yang ingin lebaran di kampung.
"Kita berharap masyarat dapat merayakat Idul Fitri dengan aman dan nyaman. Dan berharap tidak ada ganggungan ketertiban sehingga kelancaran lalu lintas tertib terjaga. Operasi apel ketupat ini akan berlangsung selama 16 hari yang melibatkan 86.213 personil di seluruh Indonesia," ungkap Kapolres.
Ia juga menyebutkan walau momen pengamanan ini juga bersamaan dengan Pilpres, namun tidak mengurangi pengamanan dari berbagai pihak.
"Sesuai dengan penetapan KPU pada besok pagi (Selasa) untuk menghitung hasil rekapitulasi, kita mengharapkan siapa pun presidennya, kita tetap menjaga keamanan dan kondusifitasnya," ujarnya.
Kapolres menjelaskan, berdasarkan hasil evalusi tahun sebelumnya, titik terjadinya kemacetan disebabkan penyempitan jalan, luas jalan yang kurang, aktifitas pasar tumpah yang tidak tertib serta lokasi objek wisata.
Selain itu, Kapolres juga menyebutkan untuk tahun ini diperkirakan terjadi peningkatan jumlah pemudik, oleh karena itu gangguan kriminalitas yang meningkat seperti pencurian, kejahatan konvensional dan kejahatan terorisme menjadi tugas dan menuntut Polri dan masyarakat lebih optimal.
Angga