Kabut asap
yang terus melanda Kabupaten Padangpariaman mulai meresahkan masyarakat. Kabut
asap yang disebabkan kebakaran hutan di propinsi tetangga Sumatera Barat itu,
menjadi musibah bagi masyarakat Sintuak. Salah satu upaya yang dilakukan jamaah
shalat jumat Masjid Raya Nagari Sintuak adalah membaca qunut saat shalat Jum’at
berjamaah.
Sebelum pelaksanaan
shalat Jum’at berjamaah, Jumat (14/3/2014), Pengurus Masjid Nagari Sintuak
Jasril Tuanku Bagindo menyampaikan musibah asap kiriman dari Propinsi Riau
sudah menganggu masyarakat.
Untuk itu,
mari kita laksanakan shalat Jum’at dengan membaca doa Qunut Nazilah. Melalui doa
qunut ini, kita bermohon kepada Allah agar diturunkan hujan. Jika hujan sudah
turun, mudah-mudahan musibah asap ini bisa terhindar dari masyarakat Sintuak. “Jadi,
jamaah jangan kaget pada rakaat kedua sebelum sujud kita membaca doa Qunut,”
kata Jasril yang juga ulama Nagari Sintuak KEcamatan Sintuak TOboh Gadang mengingatkan
jamaah.
Kegiatan
seperti ini dilaksanakan tiap tahun, jika ada musibah yang sudah mengkuatirkan
umat. Tahun lalu dilaksanakan karena daerah ini dilanda musim kemarau, tambah
Jasril.
Bertindak sebagai
imam shalat Jum’at mantan Wakil Ketua PC Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)
Kabupaten Padangpariaman Mukhlis Tuanku Kari. Turut shalat Jum’at membaca qunut ini Caleg Dapil
4 Kabupaten Padangpariaman dari PAN nomor urut 1 Syafruddin dan Caleg Dapil 2
untuk Propinsi dari PKB nomor urut 2 Armaidi.
Menurut Armaidi,
musibah asap yang melanda daerah Sumatera Barat ini memang sudah mengkuatirkan
masyarakat. Dampak dari kabut asap ini tidak saja mengganggu kesehatan, tapi
juga berdampak pada sektor ekonomi, sosial dan aktifitas masyarakat lainnya.
“Pengalaman
musibah kabut asap yang pernah melanda Sumatera Barat sebelumnya, kabut asap yang
cukup lama dapat merusak tanaman padi petani. Sehingga petani tidak bisa memanen hasilnya. Hal ini
disebabkan cahaya matahari yang memproses tanaman tidak berfungsi dengan baik. Jika
panen gagal, sudah pasti petani mengalami kerugian,” kata Armaidi rang sumando Nagari Sintuak ini menambahkan.
Dikatakan
Armaidi, selain aksi nyata yang dilakukan untuk mengantisipasi musibah kabut asap
ini, pendekatan keagamaan juga amat diperlukan. Melalui doa Qunut yang dilakukan berjamaah
ini, mudah-mudahan Allah mengabulkan dan masyarakat terhindar dari kabut
asap. Diharapkan lebih banyak lagi kaum
muslim yang melakukan shalat berjamaah untuk membaca Qunut ini pada waktu
tertentu. Sehingga daerah ini segera bebas dari kabut asap.