Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Orang Cakap Itu

28 Februari 2014 | 28.2.14 WIB Last Updated 2014-02-28T04:10:52Z




Dalam sebuah diskusi acap kita lihat satu individu tampak vokal dan menonjol diantara peserta lainnya. Dia mahir mengolah kalimat yang membuat peserta diskusi tercengang dibuatnya. Dia pandai dan cakap bisik-bisik orang. Namun apakah demikian kata dia aplikasinya? Belum tentu. Orang yang pintar berkata disuatu forum belum tentu bijaksana. Orang bijaksana terkadang tidak mahir dalam diskusi formil. Terkadang dia hanya pandai mendebat saja untuk mencitrakan dirinya. Sikapnya terkadang melampaui kritik yang dia ulaskan yang kontradiksi dengan seorang bijaksana yang lebih banyak diam mematut-matut angguk-angguk balam saja dalam sebuah diskusi.

Fenomena lain adapula. Sebagian orang sangat pintarnya mengkritik dibelakang. Ketika diadakan sebuah wadah diskusi, dia diam-diam saja seakan sepakat dengan apa yang di diskusikan tersebut. Dia tidak berkata-kata sepatahpun saat dimana seharusnya dia meletup. Orang demikian akan kembali berkicau sepulang dari sana. Dia orang bebal.

Orang yang kelihatan bijak ketika berpidato, mampu mempengaruhi opini suatu kuorum belum tentu demikian dalam interaksi dua arah. Ilmu berpidato ada perguruannya, Ilmu Komunikasi sosial dua arah atau melingkar lain pula bidangnya. Kecerdasan emosional dominan ditahap kedua yang saya sebutkan diatas.

Ada seorang gagap bijaksana diminta berpidato. Sesampai didepan mikropon keringat dinginnya mengucur, urat syarafnya menegang. "Assallamualaikum," ucapnya, lalu kemudian pingsan. Panitia seketika itu juga membawanya ke rumah sakit terdekat mengira adakah dia terserang jantung mendadak.

Namun ada juga orang yang memiliki semuanya, pintar komunikasi dimuka umum dan dialog dua arah serta komunikasi melingkar semacam Bung Karno, Haji Agus Salim, kalau orang luarnya semacam Hitler dan Bennito Mussolini.

Bung Hatta dan Bj. Habibie tidak termasuk diantara orang yang saya katakan diatas. Namun demikian Bung Hatta dan Habibie adalah seorang penggagas ulung, idealismenya tinggi, pemikir sejati yang merubah peradaban dari apa yang mereka buat. Mereka tidak suka publikasi berlebihan. Mereka orang berpaham.

Itu hanya sekelumit contoh dan paparan yang sedikit saja, lainnya dapat kita lihat dalam kehidupan kita sehari-hari.


Catatan Oyong Liza Piliang
×
Berita Terbaru Update