Pelajar
menghadapi tantangan yang berat dalam meningkatkan minat baca dan menulis
akibat gencarnya teknologi informasi. Rendahnya minat baca dikalangan pelajar
juga dipicu penguasaan teknologi informasi
yang tidak tepat sasaran.
Demikian
terungkap dalam pelatihan menulis yang diikuti siswa dari 3 SLTA di Kecamatan
Sungai Limau, Kabupaten Padangpariaman, Minggu (9/2/2014), di SMA 1 Sungai
Limau. Pelatihan diberikan penulis buku/wartawan Armaidi, Penasehat Ikatan Keluarga
Alumni Pelajar Sungai Limau (IKAPS) Amir Azli, Pimpinan Redaksi Surat Kabar Suara Piaman Gusti Hidayat SH, dihadiri
Wakasek Bidang Kesiswaan SMAN 1 Sungai Limau Yanuar. Sedangkan peserta berasal
dari SMAN 1, SMK dan MAN di Kecamatan Sungai Limau.
Menurut
Armaidi, gencarnya penggunaan internet di kalangan pelajar tidak saja
memberikan kemudahan bagi pelajar, namun juga cenderung menurunkan minat baca
dan menulis di kalangan pelajar. Banyak
waktu pelajar digunakan untuk internet hanya sekedar facebook-an. Tidak banyak facebook digunakan untuk
meningkatkan minat baca dan mendorong pelajar untuk bisa menulis.
“Bayangkan ada pelajar menghabiskan waktunya berjam-jam
hanya untuk facebook. Apalagi dengan adanya paket-paket murah internet, nyaris
waktunya untuk facebook. Tidak mengherankan jumlah pengguna facebook di
Indonesia terus meningkatkan tajam. Terutama di kalangan pelajar,” tambah
Armaidi.
Disamping
itu, kata Armaidi, tidak ada lagi kewajiban pelajar membaca buku sastra yang
banyak berisikan nilai-nilai humanis yang disampaikan oleh penulisnya. Jika di
negara tertentu, setiap tingkat sekolah, terutama sekolah menengah atas,
masing-masing pelajar diwajibkan membaca beberapa buku sastra. Sehingga tamat
sekolah, pelajar tersebut sudah membaca sejumlah buku sastra yang bernuansa
nilai-nilai kehidupan.
Usai
pelatihan, pelajar langsung praktek menulis berita singkat. Masing-masing
dipandu oleh Armaidi, Amir Azli dan Gusti Hidayat dengan materi teknik menulis
berita, teknik menulis artikel dan penulisan puisi.