Genius bersama Iqbal saat mengunjungi pusat penangkaran penyu di Pasir Ampalu
Wakil Walikota Pariaman Genius Umar mengatakan bahwa minat membaca kalangan pelajar sangat kurang selain masalah kenakalan remaja di Kota Pariaman, dan itu perlu langkah strategis oleh Pemko Pariaman melalaui Dinas terkait. Hal itu dikatakannya saat Focus Group Discusion Nasonalisme (FGDN) mengenang kepahlawanan seorang putra Pariaman H. Bagindo Dahlan Abdullah yang dilakukan di balairoom rumah dinas Walikota Pariaman dari pukul 9.30 hingga 12.12 WIB dihadiri langsung oleh cucu pertama Bagindo Dahlan Abdullah yaitu Iqbal Alan Abdulah.
Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh Martias Mahyuddin mantan Walikotif Pariaman, Mahyuddin mantan Walikota Pariaman dan Hasbilah dari unsur pimpinan DPRD Kota Pariaman. Turut hadir sebagai peserta antara lain adalah, Kanderi Kadisdikpora, Agusriatman Kadishubminfo, Hendri Kabag Humas, Kepala Bappeda, Ricky Valantino Ketua KNPI Kota Pariaman, para kepala sekolah, tokoh masyarakat, Pers dan dari kalangan Ormas kepemudaan lainnya.
"Dalam razia yang dilakukan oleh Pol-PP kemarin didapati siswa berjudi, merokok saat jam sekolah. Bahkan kedapatan pula siswa yang membawa senjata tajam ke sekolah yaitu siswa SMK I Pariaman dan kedapatan berjudi adalah dari SMK IV," tutur Genius.
Genius mengatakan, bahwa pendidikan adalah tanggungjawab bersama masyarakat Pariaman. Disamping itu, menurutnya, sekarang juga kita mengalami krisis keteladanan.
"Salah satu penyebab terjadinya hal tersebut diantaranya adalah krisis keteladanan. Dimana Orangtua juga tidak memberikan teladan yang baik kepada anak-anaknya. Apa jadinya jika keadaan seperti ini terus dibiarkan? mereka, pelajar-pelajar sekarang ini adalah Calon Pemimpin untuk 15 tahun yang akan datang," pandangnya.
Untuk itu, Genius meminta kepada Kadisdikpora kanderi untuk membuat sebuah sistem penangkal.
"Ada banyak cara yang musti dilakukan untuk membenahinya. Diantaranya, untuk menumbuhkan minat baca adalah dengan Sekolah diluar, atau di Alam. Guru sekaligus akan menjadi teman para siswa. Coba kita buat percontohannya di hari Sabtu belajar di Pantai Gandoriah, untuk tingkat SD dan SMP," ungkapnya.
Catatan Oyong Liza Piliang
Wakil Walikota Pariaman Genius Umar mengatakan bahwa minat membaca kalangan pelajar sangat kurang selain masalah kenakalan remaja di Kota Pariaman, dan itu perlu langkah strategis oleh Pemko Pariaman melalaui Dinas terkait. Hal itu dikatakannya saat Focus Group Discusion Nasonalisme (FGDN) mengenang kepahlawanan seorang putra Pariaman H. Bagindo Dahlan Abdullah yang dilakukan di balairoom rumah dinas Walikota Pariaman dari pukul 9.30 hingga 12.12 WIB dihadiri langsung oleh cucu pertama Bagindo Dahlan Abdullah yaitu Iqbal Alan Abdulah.
Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh Martias Mahyuddin mantan Walikotif Pariaman, Mahyuddin mantan Walikota Pariaman dan Hasbilah dari unsur pimpinan DPRD Kota Pariaman. Turut hadir sebagai peserta antara lain adalah, Kanderi Kadisdikpora, Agusriatman Kadishubminfo, Hendri Kabag Humas, Kepala Bappeda, Ricky Valantino Ketua KNPI Kota Pariaman, para kepala sekolah, tokoh masyarakat, Pers dan dari kalangan Ormas kepemudaan lainnya.
"Dalam razia yang dilakukan oleh Pol-PP kemarin didapati siswa berjudi, merokok saat jam sekolah. Bahkan kedapatan pula siswa yang membawa senjata tajam ke sekolah yaitu siswa SMK I Pariaman dan kedapatan berjudi adalah dari SMK IV," tutur Genius.
Genius mengatakan, bahwa pendidikan adalah tanggungjawab bersama masyarakat Pariaman. Disamping itu, menurutnya, sekarang juga kita mengalami krisis keteladanan.
"Salah satu penyebab terjadinya hal tersebut diantaranya adalah krisis keteladanan. Dimana Orangtua juga tidak memberikan teladan yang baik kepada anak-anaknya. Apa jadinya jika keadaan seperti ini terus dibiarkan? mereka, pelajar-pelajar sekarang ini adalah Calon Pemimpin untuk 15 tahun yang akan datang," pandangnya.
Untuk itu, Genius meminta kepada Kadisdikpora kanderi untuk membuat sebuah sistem penangkal.
"Ada banyak cara yang musti dilakukan untuk membenahinya. Diantaranya, untuk menumbuhkan minat baca adalah dengan Sekolah diluar, atau di Alam. Guru sekaligus akan menjadi teman para siswa. Coba kita buat percontohannya di hari Sabtu belajar di Pantai Gandoriah, untuk tingkat SD dan SMP," ungkapnya.
Catatan Oyong Liza Piliang