Pesan dan amanat yang disampaikan Genius saat melantik 2 Camat, yaitu Camat Pariaman Utara dan Camat Pariaman Timur hendaknya diaplikasikan oleh pejabat bersangkutan. Camat sebagai koordinator pembangunan tingkat kecamatan dituntut membaur dengan masyarakat selain dengan SKPD terkait. Selain itu Genius juga berpesan, seorang Camat juga musti memiliki sifat rendah hati agar mudah beradaptasi dengan warga yang dia pimpin. Arti kata adalah membangun jembatan hati.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1998 tentang Kecamatan, "Camat atau sebutan lain, adalah pemimpin dan koordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerja kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan dari Bupati/Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan".
Camat diangkat oleh bupati/walikota atas usul sekretaris daerah kabupaten/kota dari pegawai negeri sipil yang menguasai pengetahuan teknis pemerintahan dan memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Untuk itu, Seorang Camat jangan jadi "bapak dibelakang meja". Camat musti tahu dan melihat sendiri fakta ril yang terjadi dilapangan atau di wilayah teritorialnya. Camat yang hanya menerima laporan lisan/tulisan dari lurah atau kepala desa dibanding melihat langsung kondisi ril dilapangan dijamin punya kebijakan yang berbeda. Camat yang melihat langsung kondisi ril dilapangan akan melakukan terobosan sesuai dengan apa yang dia lihat, sedangkan Camat yang hanya mendapat laporan dari bawahan, tentu saja kebijakannya berbeda dengan di atas. Kebijakannya sesuai dengan apa yang diberitahukan kepada dia.
Media sangat jarang memberikan perhatian/pressure kepada Camat dibanding Kepala Daerah. Media menilai Camat tidak "Darling" dimata publik sebagaimana Kepala Daerah dan Tokoh Politik. Padahal Tupoksi para Camat sangat menentukan dalam setiap pembangunan di Daerah tersebut.
Hingga kini saya tidak pernah mendengar seorang Camat yang Populer dimata Publik, baik dalam skala Nasional maupun skala Daerah. Lurah Susan (lenteng agung) di Jakarta yang rajin blusukan, jauh lebih populer daripada Walikota Jakarta Selatan sekalipun.
Catatan Oyong Liza Piliang