Angel Lelga ketiban apes! Itulah yang terjadi pada
Rabu malam pekan lalu, ketika didaulat tampil di ajang Mata Najwa. Saya
termasuk penyuka acara ini. Najwa Shihab sebagai ‘tuan rumah’ Mata
Najwa, selalu mengajukan sederet pertanyaan tajam, menelisik dan
menguliti. Hanya beberapa point pertanyaan yang disiapkan dalam script,
selebihnya Najwa lebih mengandalkan “mengejar” jawaban tamunya. Satu
jawaban akan ditelusur sampai ke hulunya atau dijajaki sampai ke
hilirnya. Jadi, acara ini memang hanya bagi mereka yang siap menjawab
dengan baik, berani adu argumentasi serta mampu mempertanggungjawabkan
setiap jawabannya. Bukan hanya pada Angel Lelga saja Najwa bersikap
seperti itu, Pak Marzuki Alie dan Roy Suryo pun diperlakukan sama.
Justru itulah uniknya Mata Najwa. Publik kerap
disuguhi informasi mengejutkan berkat kemampuan Najwa menguliti
narasumber. Di acara Mata Najwa pula, Wa Ode Nurhayati membuka tabir
soal “penjahat anggaran” di Banggar DPR, meski akhirnya WON
sendirilah yang jadi tumbal, sementara para pimpinan Banggar tak
tersentuh. Bahkan di salah satu episode berjudul “Jual Beli Demokrasi”
– saat itu menghadirkan Bambang Soesatyo, Fadli Zon dan Anas
Urbaningrum (masih menjadi Ketum Demokrat) – kita dibuat terbelalak
bahkan merinding. Betapa tidak, demi biaya kampanye ada orang yang tega
menjual kehormatan istrinya, berikut sederet kisah memilukan lainnya
dari mereka yang gagal terpilih dalam ajang Pileg atau Pilkada, padahal
sudah banyak uang digelontorkan. Mulai masuk bui, stress berat hingga
sakit jiwa, bahkan mati gantung diri, dilakukan para petarung gagal itu.
Berkat kejelian Najwa mengorek nara sumber, di episode itu publik
disuguhi informasi berapa dana yang harus disiapkan untuk berlaga di
ajang politik, mulai yang “Paket Nekad” berbiaya ‘hanya’
belasan milyar, atau “Paket Hemat” yang hampir menyentuh angka 200
milyar, hingga “Paket Komplit” yang nilainya nyaris setengah triliun!
Komplit dengan fitur “serangan fajar” segala. Bambang Soesatyo
menyebut angka Rp. 500 juta untuk sekali menggelar kampanye terbuka
(panggung hiburan plus pengerahan massa). Mengerikan!
CALEG TAK QUALIFIED BUKAN HANYA ANGEL LELGA
Angel Lelga apes! Dia seleb yang selama ini dikenal
berkat issu kontroversial atau perseteruannya dengan artis lain. Karena
itu, Najwa mengundangnya jadi tamu untuk dikuliti sejauh mana
kapabilitasnya sebagai caleg. Padahal, di luar sana, dari banyak partai,
di berbagai Dapil untuk berbagai tingkatan (caleg DPR RI, DPRD
Propinsi, DPRD Kabupaten/Kota) orang dengan kualitas tak lebih baik dari
Angel Lelga bisa jadi cukup banyak. Dari hampir 7000-an caleg yang namanya tercantum di situs KPU/KPUD, berapa banyak yang kita kenal?
Jangan-jangan yang tak dikenal sama sekali malah lebih parah dari
Angel. Kalaupun ada anak pejabat, apa dijamin ia mumpuni di bidang
politik? Anak seorang Gubernur yang jadi anggota DPR RI tahun kemarin
diduga jadi pemeran video mesum bersama mantan pacarnya, yang tak pernah
disanggah secara tegas.
Kemarin saya dikejutkan sebuah berita di ciricara.com, seorang model majalah pria dewasa yang kerap berpose seksi, tercatat sebagai caleg PKPI untuk Dapil Jawa Barat VIII.
Caleg seksi dari partainya Bang Yos (mantan Gubernur DKI Sutiyoso) ini
kabarnya sudah berkampanye di akun twitter pribadinya dengan kicauan “Jangan lupa dicoblos”. Destiara Talita (nama aslinya Destiya Purna Panca) mengatakan : “Pengen segera keluar dari dunia permodelan secepatnya”. Ungkapan inilah yang membuat saya makin kaget. Dari kalimat yang diucapkannya itu, kita bisa meraba misinya menjadi caleg tak lain alih profesi.
Menjadi anggota legislatif adalah profesi berikutnya yang dipilihnya
karena sudah jenuh di dunia model. Kalau Destiara memang serius ingin
menghentikan kiprahnya di dunia model majalah dewasa, kenapa tidak dari
dulu atau sekarang saja? Kenapa harus menunggu terpilih jadi aleg? Situs
kabar24.com bahkan memuat foto sang caleg yang berpose seksi di sebuah kalender terbitan majalah pria dewasa.
Oya, jangan lupa, pengacara “kondang” Farhat Abbas pun tercatat sebagai Caleg dari Partai Demokrat di Dapil DKI Jakarta III lho! Bersanding dalam satu Dapil dengan Pak Marzuki Alie di nomor urut 1, Farhat mendapat nomor urut 4. Bagaimana
pendapat anda tentang pengacara kontroversial yang belum lama ini
berantem dengan 2 ABG anak Ahmad Dhani di twitter? Layakkah Farhat jadi
caleg? Pengacara yang terkenal dengan slogan “sumpah pocong”nya ini juga
pernah menjadi tamu di acara Mata Najwa, dicecar dengan pertanyaan
seputar kiprahnya yang dulu pernah mencalonkan diri jadi Presiden, lalu
Walikota/Bupati dan terakhir nyaleg.
Tak terbayangkan gedung parlemen di Senayan
kelak banyak diisi para pesohor industri hiburan yang rata-rata sudah
mulai pudar bintangnya di jagad entertainment. Mereka harus
mengubah paradigma berpikir dari seorang pelakon hiburan, hanya tinggal
membaca skenario dan menhafalkannya, hidup di dunia gemerlap dan
tuntutan untuk tampil glamour, memikirkan kelangsungan
popularitasnya, kini mendadak harus menjadi bagian penting dari
pengambilan keputusan untuk hajat hidup orang banyak. Tak ada skenario,
tak ada aba-aba “take!” dan “cut!”, semua mengalir begitu saja dan dinamikanya bisa berubah detik per detik. Mereka yang terbiasa gaul dengan
kalangan sesama artis, kini harus bisa menyelami apa kebutuhan rakyat
banyak yang rata-rata masih jauh dari sejahtera. Satu hal yang mungkin
sama : harus mampu berpura-pura. Chantal Della Conchetta, mantan news
anchor Metro TV yang kini beralih menjadi host acara bincang-bincang
dewasa, pernah berujar saat di wawancarai di acara Just Alvin : “menjadi politisi itu harus punya wajah ‘poker’, mampu berpura-pura”, jawabnya saat ditanya kenapa akhirnya tak jadi masuk dunia politik.
Nah, apakah itu sebabnya banyak parpol merekrut
artis untuk jadi caleg? Kalau Farhat Abbas dilantik menjadi anggota DPR,
mungkin dia memilih untuk disumpah pocong saat akan disumpah jabatan.
Hubungan eksekutif dan legislatif mungkin akan kembali harmonis, jika
Angel Lelga duduk di DPR dan Rhoma Irama jadi Presidennya. Bahkan PPP
mungkin akan berkoalisi dengan PKB. Lalu, si sexy model majalah pria
dewasa, apa yang akan diusulkannya kepada Pemerintah atas inisiatif RUU
dari DPR? Alangkah lucunya negeri ini!
Ira Oemar