Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sebuah Konsep Wisata Pulau Untuk Pariaman

1 Desember 2013 | 1.12.13 WIB Last Updated 2013-12-01T14:47:10Z




Diperkirakan musim hujan akan berakhir jelang pertengahan Januari 2014 nanti, demikian kata seorang teman yang bekerja di BPBD Kota Pariaman tadi pagi kepada saya. Hujan yang hampir tiap hari mengguyur tersebut menyakitkan diri saya selama beberapa hari belakangan . Saya berkelumun berselimut tebal malamnya karena menggigil akibat meriang.
 

Penyakit musiman pada saat hujan paling sering adalah inluenza disertai Demam. Seorang kawan mengatakan badannya serasa rangkit-rangkit di tiap persendian sejak musim hujan ini, mukanya pucat masai saya perhatikan.

Saya bukanlah tipikal orang yang memanjakan penyakit. Meski badan terasa meriang (apalagi jika dikalapkan) saya tetap beraktifitas seperti biasa. Dalam rentang seminggu ini dua kali saya bolak-balik Bukittinggi-Padang berkegiatan  menyetir mobil sendiri. Padahal dalam peringatan kemasan obat yang saya minum tersebut tertulis "jangan mengendarai kendaraan bermotor saat meminum obat ini". Meskipun selamat diperjalanan, demam tersebut memang agak lama juga berkirap dari badan saya.

Tadi pagi, saat hujan derasnya, saya diskusi ringan tentang bagaimana caranya agar empat pulau yang terletak menghadap tepian pantai Kota Pariaman ramai dan jadi Destinasi Wisata Bahari yang mendatangkan Income bagi Pendapatan asli daerah kita dengan sahabat batak saya. Kami berdua memikirkan dengan kerasnya hingga saat hujan tersebut terbit juga peluh dikening.

Kami tidak berandai-andai tentang hal tersebut. Jika apa yang kami bicarakan barusan tersebut di aplikasikan, kami yakin wisata bahari yang selama ini dicita-citakan bersama dapat terwujud.

1. Untuk Pulau Kasiak dijadikan wisata penginapan dan Restoran seafood. Menunya hasil tangkapan dari halaman pulau tersebut. Menurut teman saya yang sudah pernah kesana, di pulau tersebut terdapat bangunan dengan 10 kamar berperabotan lengkap, tinggal disulap sedikit saja hal tersebut langsung terwujud. Dermaga apung mini musti pula dibangun disana.

2. Untuk Pulau Angso Dua dijadikan kawasan wisata religi. seluruh makam-makam yang ada disana dibersihkan dan dipagar dengan baik. Lalu dilibatkan peneliti untuk mencari tahu sejarah tentang sembilan makam yang ada disana. Dermaga Apung mini wajib pula dibangun.

3. Pulau Tangah dijadikan pusat penangkaran penyu nature. Kawasannya dipagari dan di sterilkan. Kemudian ditengah pulau tersebut dibuat museum dan Aquarium yang di isi biota laut yang ada di perairan kita. Untuk kawasan halamannya disediakan kawasan Snockling dan Diving bagi penyelam yang sudah punya sertifikasi.

4. Untuk Pulau ujung dijadikan kawasan wisata outborn. wisata outborn sedang banyak digandrungi dan sangat populer di Eropa dan Jepang. Artinya di pulau tersebut para wisatawan diperbolehkan membuat sesuatu untuk mereka tinggalkan. Misal mereka menanam Pohon, membuat anyaman dari daun kelapa yang ada disana, membuat patung pasir, membuat arena bermain menggunakan apa yang ada disana dll. Lalu untuk halamanya disediakan area pancing mania. Setiap pemancing dikenakan biaya charging untuk memancing dikawasan yang telah kita sediakan. Area yang kita sediakan buat memancing tersebut sebelumnya telah dibuat Rabo raksasa untuk tempat ikan bermain.

Jadi, jika pamlet wisata bahari Pariaman dibaca, para pelancong tinggal pilih Pulau yang mana yang hendak mereka kunjungi, karena tiap pulau menawarkan opsi berbeda.

Catatan Oyong Liza Piliang
×
Berita Terbaru Update