Dengan dicoretnya anggaran pengadaan bus sekolah oleh Banggar DPRD Kota Pariaman membuat beberapa tokoh masyarakat Pariaman angkat bicara.
Sebelumnya, Mardison, Wakil Ketua DPRD Kota Pariaman mengatakan bahwa Pemko hanya mengajukan anggaran untuk pengadaan 2 unit bus saja yang nantinya dapat menimbulkan kecemburuan sosial bagi sekolah lainnya.
"Mereka hanya ajukan anggaran untuk dua unit bus sekolah. Kita inginnya tiap sekolah dapat satu bus agar tidak terkesan pilih kasih," kata Mardison kepada kami.
Yang paling pertama angkat bicara adalah Indra Jaya Piliang, Tokoh Nasional asal Pariaman. IJP sapaan akrabnya melalui Twitter menyayangkan pencoretan pengadaan bus sekolah tersebut karena alasan hanya diajukan 2 unit saja.
"Ya dua (unit bus) dulu lah (kemudian baru ada penambahan)," tulis IJP via akun Twitternya.
Pendapat senada juga dikatakan Ketua KADIN Kota Pariaman/Padang Pariaman H. Bagindo Jamohor, S.sos, M.sip Jum'at pagi tadi di palanta samping BPD 20/12/2013. Jamohor menilai tidak tepat jika alasan pencoretan tersebut dikarenakan pihak Pemko hanya mengajukan dua unit bus sekolah saja. Kata dia lagi, bus sekolah bukan milik satu sekolah, namun akan selalu berputar-putar jemput antar siswa serta menyinggahi sekolah-sekolah yang ada.
"Alasan itu tidak bisa diterima. Bus sekolah bukan milik tiap sekolah, tapi akan selalu berputar sesuai rute dalam antar jemput siswa. Bus itu nantinya akan menyinggahi tiap-tiap sekolah yang ada di Kota Pariaman, bus sekolah bukan milik satu sekolahan," kata Jamohor.
Jamohor berharap dengan masih adanya sisa waktu sebelum ketok palu APBD semoga ada perubahan dalam kebijakan tersebut.
"Bus Sekolah adalah demi kepentingan umum. Semoga sebelum ketok palu hal itu bisa direvisi lagi," tandas Politisi Golkar senior ini berharap.
Catatan Oyong Liza Piliang