Selasa 5 November 2013 bertepatan dengan Tahun baru Islam 1 Muharam 1435 Hijriah, juga sekaligus dimulainya Pembukaan Acara Prosesi Pesta Budaya Tabuik Piaman Tahun 2013.
Menyambut Hari Besar Islam dan Tabuik Anak Nagari Piaman 2013, Pemerintah Kota Pariaman menggelar Pawai dan Zikir bersama, kemudian dilanjutkan dengan Penanaman Terumbu Karang serta Pelepasan bibit Penyu di pulau Anso Duo.
Pawai menyambut 1 Muharam dimulai dengan Acara Sambutan pelepasan peserta Pawai oleh Sekdako Pariaman Ir. Armen, MM, dari Balaikota Pariaman menuju Pantai Gandoriah untuk selanjutnya menggelar Zikir Akbar bersama Ulama dan Masyarakat. Pawai tersebut diikuti oleh ribuan peserta, mulai dari Sekolah Dasar, MTSN, MDA, SMP, SMA hingga Ibu-Ibu Majlis Taklim yang ada di seputaran Kota Pariaman.
Dalam sambutannya saat Zikir bersama sekaligus membuka Acara Tabuik Anak Nagari Piaman 2013 di Pantai Gandoriah, Armen menghimbau masyarakat Pariaman agar meningkatkan Iman dan ke-taqwaan kepada Allah SWT agar Kota Pariaman mendapat keberkahan melimpah dari Allah SWT.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Kota Pariaman Tundra Laksmana menjelaskan perihal prosesi acara Tabuik, mulai dari Tanggal 5 November hingga puncak Acara tanggal 17 November saat Prosesi Tabuik dibuang ke laut.
"Mulai dari dibukanya acara tabuik tanggal 5 sekarang hingga tabuik dibuang, tiap harinya akan di isi dengan Acara kesenian Daerah, Pasar malam di Lapangan Merdeka dan Pusat Pasar Grosir Terminal Jati. Pada puncak tanggal 17, di lapangan Merdeka Pariaman akan diadakan Tari Kolosal dengan penata tari Profesional. Dalam acara tersebut juga ikut dimeriahkan Penari dan Tim Kesenian dari Aceh, Palembang, Medan dan Tim Kesenian tingkat Nasional," Ujar Tundra yang juga sekaligus Ketua Panitia Tabuik Anak Nagari Piaman 2013 ini.
Menurut Penelusuran kami, Acara Tabuik anak nagari dahulu pelaksanaannya di biayai dengan Pengumpulan dana ala masyarakat Piaman yang dikenal dengan Istilah Badoncek. Badoncek untuk Tabuik kala itu selain dilakukan di Ranah Piaman juga oleh Kalangan Perantau Piaman yang tersebar diseluruh Nusantara. Dana tersebut kemudian dikumpul dan dikelola oleh Panitia Tabuik Anak Nagari yang telah dipilih.
Sekarang ini, Biaya Untuk Pesta Budaya Tabuik Piaman sepenuhnya diambil dari dana APBD Kota Pariaman baik Tabuik Pasa maupun Tabuik Subarang. Saat Tabuik dibuang ke laut tidak kurang dari 150.000 Massa yang mengikuti Prosesi Pamungkas tersebut. Jika kita Kalkulasikan secara Ekonomi, dengan 150.000 Orang yang berkunjung saat tabuik dibuang membelanjakan Uangnya sebesar 20.000 Rupiah, maka perputaran Uang di Kota Pariaman saat itu sebanyak 3 Milliar Rupiah. Jumlah Fantastis!
Penanaman Terumbu Karang dan Pelepasan bibit Penyu di pulau Anso Duo.
Setelah Penutupan Acara Zikir Bersama di Pantai Gandoriah, Pemerintah Kota Pariaman melanjutkan Acara ke Pulau Anso Duo yang berjarak sekitar 1 Mil dari bibir Pantai Gandoriah guna melakukan pelepasan bibit Penyu ke laut serta penanaman terumbu karang di halaman Pulau berpasir halus yang memiliki sebuah Makam keramat Katik Sangko atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kuburan panjang.
Pelepasan Anak Penyu dilakukan sekitar 39 Orang siswa dari Mentari International School Shi Bintaro, Jakarta. Sedangkan Penanaman Terumbu Karang di halaman Pulau Anso dilakukan oleh Kelompok Selam Kota Pariaman dan Pencinta Alam Bawah Laut yang tergabung dalam Organisasi TDC (Tabuik Diving Club).
Catatan Oyong Liza Piliang