Ketua DPRD PD. Pariaman Eri Zulfian (foto: sumbar.demokrad.or.id)
Insiden Perampasan Kamera milik salah seorang Wartawan oleh Oknum Pimpinan DPRD Padang Pariaman hangat di perbincangkan di Palanta Pariaman. Mereka menyesalkan tindakan arogansi Oknum Wakil Rakyat tersebut. Belum lagi dengan mengadakan Rapat di Hotel mewah. Hal tersebut dianggap terlalu berlebihan dan menghamburkan uang Rakyat.
Sebelumnya Sabtu dini hari 00.20 WIB 23/11/2013, Ikhlas Darma Murya, seorang Wartawan mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari Oknum Pimpinan DPRD Padang Pariaman di Hotel Pangeran. Ikhlas mengatakan selain KTA nya dirampas, dicaci, dicekik dari belakang, Ia juga dikejar oleh Oknum tersebut sebagaimana pengakuan tertulis Ikhlas kepada Kami melalui email.
"Niat ingin mengambil dokumentasi foto yang akan dijadikan bahan pemberitaan. Sekitar pukul 00.20 WIB saya sendiri berinisiatif memasuki ruang rapat sebelum rapat dimulai di hotel itu memantau perkembangan, sedangkan teman lainnya jauh berada dilobby hotel. Sempat saya mendapat 2 petik foto. Tapi, malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Beberapa kali sang ketua DPRD melambaikan tangannya menyuruh saya menghadapnya yang berada didepan, dan disusul oleh sekwan menghampiri saya sembari memperingatkan bahwa ketua memanggil saya. Ternyata, makian dan cacian yang saya terima oleh ketua DPRD dan Wakil Ketua I yang duduk didepan, akibat saya telah berani mengambil gambar mereka sebelum rapat dimulai dihotel megah itu," tulis Ikhlas kepada kami.
Mendapat perlakuan tidak terkendali dari oknum Anggota DPRD Padang Pariaman. Insiden tersebut sudah dilaporkan Ikhlas kepada Polisi resor Padang sesuai Tempat Kejadian Perkara.
"Yang saya laporkan disini bukan masalah dugaan menghambur-hamburkan uang negara. Namun laporan ke Polresta Padang dengan pelanggaran pasal berlapis dengan nomor STTL : LP / 1968/ K / 2013/ SPKT UNIT I adalah tindakan pidana murni yang dilakukan karena telah melakukan penganiayaan, pengerusakan, tindakan melawan hukum lainnya dengan memaksa mengambil kartu tanda anggota wartawan," Tulis Ikhlas.
Dengan Kejadian tersebut kami mencoba menghubungi Sawirman Sekwan DPRD Padang Pariaman melalui pesan singkat untuk konfirmasi. Sawirman mengelak soal telah terjadi penganiayaan kepada Ikhlas sebagaimana pengakuan Wartawan tersebut.
"Setahu saya tidak ada penganiayaan, silahkan langsung (komfirmasi) pada Pimpinan DPRD. Saya tidak mau mengomentari tentang itu, lebih baik langsung saja pada Pimpinan yang dimaksud," tulis Sawirman melalui pesan singkatnya kepada kami.
Sementara itu Ketua DPRD Padang Pariaman Eri Zulfian ketika dikonfirmasi oleh salah seorang rekan kami via seluler, ponselnya dalam keadaan tidak aktif. Eri Zulfian adalah Ketua DPC Partai Demokrad Padang Pariaman.
Catatan Oyong Liza Piliang
Insiden Perampasan Kamera milik salah seorang Wartawan oleh Oknum Pimpinan DPRD Padang Pariaman hangat di perbincangkan di Palanta Pariaman. Mereka menyesalkan tindakan arogansi Oknum Wakil Rakyat tersebut. Belum lagi dengan mengadakan Rapat di Hotel mewah. Hal tersebut dianggap terlalu berlebihan dan menghamburkan uang Rakyat.
Sebelumnya Sabtu dini hari 00.20 WIB 23/11/2013, Ikhlas Darma Murya, seorang Wartawan mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari Oknum Pimpinan DPRD Padang Pariaman di Hotel Pangeran. Ikhlas mengatakan selain KTA nya dirampas, dicaci, dicekik dari belakang, Ia juga dikejar oleh Oknum tersebut sebagaimana pengakuan tertulis Ikhlas kepada Kami melalui email.
"Niat ingin mengambil dokumentasi foto yang akan dijadikan bahan pemberitaan. Sekitar pukul 00.20 WIB saya sendiri berinisiatif memasuki ruang rapat sebelum rapat dimulai di hotel itu memantau perkembangan, sedangkan teman lainnya jauh berada dilobby hotel. Sempat saya mendapat 2 petik foto. Tapi, malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Beberapa kali sang ketua DPRD melambaikan tangannya menyuruh saya menghadapnya yang berada didepan, dan disusul oleh sekwan menghampiri saya sembari memperingatkan bahwa ketua memanggil saya. Ternyata, makian dan cacian yang saya terima oleh ketua DPRD dan Wakil Ketua I yang duduk didepan, akibat saya telah berani mengambil gambar mereka sebelum rapat dimulai dihotel megah itu," tulis Ikhlas kepada kami.
Mendapat perlakuan tidak terkendali dari oknum Anggota DPRD Padang Pariaman. Insiden tersebut sudah dilaporkan Ikhlas kepada Polisi resor Padang sesuai Tempat Kejadian Perkara.
"Yang saya laporkan disini bukan masalah dugaan menghambur-hamburkan uang negara. Namun laporan ke Polresta Padang dengan pelanggaran pasal berlapis dengan nomor STTL : LP / 1968/ K / 2013/ SPKT UNIT I adalah tindakan pidana murni yang dilakukan karena telah melakukan penganiayaan, pengerusakan, tindakan melawan hukum lainnya dengan memaksa mengambil kartu tanda anggota wartawan," Tulis Ikhlas.
Dengan Kejadian tersebut kami mencoba menghubungi Sawirman Sekwan DPRD Padang Pariaman melalui pesan singkat untuk konfirmasi. Sawirman mengelak soal telah terjadi penganiayaan kepada Ikhlas sebagaimana pengakuan Wartawan tersebut.
"Setahu saya tidak ada penganiayaan, silahkan langsung (komfirmasi) pada Pimpinan DPRD. Saya tidak mau mengomentari tentang itu, lebih baik langsung saja pada Pimpinan yang dimaksud," tulis Sawirman melalui pesan singkatnya kepada kami.
Sementara itu Ketua DPRD Padang Pariaman Eri Zulfian ketika dikonfirmasi oleh salah seorang rekan kami via seluler, ponselnya dalam keadaan tidak aktif. Eri Zulfian adalah Ketua DPC Partai Demokrad Padang Pariaman.
Catatan Oyong Liza Piliang