Negara yang dibangun atas niat mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia takan pernah terwujud sebagaimana amanat UUD 1945. Hal itu dengan penuh keyakinan saya katakan. Pola hidup Matrealistis, persaingan hidup yang semakin ketat ditambah dengan sangat lemahnya sistem pemerintahan kita, membuat segala hal dihalal kan untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup. Baik kalangan Pejabat maupun kalangan Instansi lainnya. Kenapa Korupsi dengan mudahnya dilakukan Pejabat Negara? Karena peluangnya sangat terbuka lebar dengan sistem yang ada sekarang ini.
Kita tidak usah memandang dan mengkulturkan sesorang bersih di Negara ini. Bagaimanapun bersih dan Idealisnya seorang Pejabat, jika masuk kedalam sistem yang rusak maka rusak lah ia jadinya. Itu adalah hukum alam yang tidak bisa ditawar tawar.
Saya tidak tercengang dengan dengan ditangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi, Para Menteri, Pimpinan Parpol, Gubernur karena Korupsi. Bagi saya sangat wajar. Mereka melakukan hal tersebut karena lemahnya Sistem yang dibuat, bukan karena mereka bermental maling. Namun sisitemlah yang membuat para pejabat tersebut menjadi seorang Maling atau bahasa kerennya Koruptor.
Di Negara ini hampir kita menutup mata pada pendidikan yang paling mendasar bagi para penerus generasi bangsa. Anak Anak kita tidak mendapatkan tempat yang nyaman oleh pengaruh lingkungan yang ada untuk menempa diri menjadi Pribadi yang kuat, sehingga setelah mereka Dewasa dengan begitu mudah terhempas badai Gelombang kehidupan berbagai sektor. Mereka tidak dididik dengan baik tentang nilai-nilai pemahaman kebaikan yang sesungguhnya.
Pelajar Tawuran akibat dari kesalahan sisitem juga. Pernahkah anda melihat seorang Polisi di jam dinas keluyuran atau bahkan pergi tidur? siapa yang memberikan sangsi untuk hal tersebut? padahal tugas Pokoknya adalah untuk mengejar para perampok, Teroris, Jambret demi Kamtibmas. Polisi atau penegak Hukum jika lalai bagi kita seakan memakluminya saja, padahal efek dari kelalaian mereka tersebut bisa menimbulkan bencana bagi Masyarakat. Kita masyarakat juga tidak akan pernah sadar antara hak dan kewajiban selama Sistem yang ada masih seperti sekarang ini.
Negara kita di ambang kehancuran jika tidak siap untuk berbenah diri. Siapa yang musti berbenah? tentu kita semua elemen Masyarakat Indonesia.
Frans Wiguna