Barusan Helmi Darlis bersama Humas Tim Pemenangan pasangan HELM, Aris Munandar, mengklarifikasi Berita salah satu Koran Mingguan yang menyudutkan Pasangan HELM di Radio Damai FM. Acara Live tersebut dipandu langsung oleh Direktur Radio Damai Ima Syarief Abidin.
"Berita ini adalah Black Campaigne untuk meruntuhkan Citra pasangan Helmi-Mardison. Beritanya tidak bertanggungjawab." Ujar Aris Live di Damai 101.4 FM.
"Berita tersebut sangat meresahkan Masyarakat. Fotocopy Koran tersebut disebar dari Rumah ke rumah warga disaat Subuh dengan memasukan lewat bawah pintu." Lanjut Aris yang juga Anggota DPRD Kota Pariaman ini menambahkan.
Aris menghimbau agar Panwaslu Kota Pariaman agar Pro aktif dengan kasus ini.
"Panwaslu sebagai Lembaga pengawas musti pro aktif menyikapi kasus tersebut. Kampanye seperti ini sangat tidak mendidik masyarakat dan tidak manusiawi karena semua yang diberitakan bersifat Fitnah." Tandas Aris.
Berita Koran Mingguan tersebut memberitakan bahwa Helmi Darlis tersangkut Masalah Hukum semasa Ia menjabat Notaris di Kabupaten Solok pada tahun 2014. Menurut Helmi Darlis, Kasus tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya sebagai Notaris. Sebab sebagai PPAT memang diwajibkan membuat Akta bila Segala surat menyurat telah lengkap sesuai aturan UU PPAT.
"Kasus ini sudah lama. Saya sebagai Notaris waktu itu tentu diwajibkan membuat Akta jika semua syarat sudah lengkap sesuai UU PPAT."
"Dan Kasus tersebut sudah lama sekali. Pelaku Pemalsuan surat tersebut sudah di Pidana. Sedangkan saya sebagai Notaris tidak terlibat apapun dalam hal ini. Berita Koran tersebut adalah Fitnah Besar kepada saya jelang Pilkada."
"Saya tau siapa pelaku yang menyebarkan dan memfotocopy berita bohong tersebut. Saya sudah Laporkan pada Kapolres langsung agar ditindak lanjuti karena disini Nama Baik saya di cemarkan." Lanjut Helmi.
"Saya menghimbau pada Masyarakat agar tidak terpengaruh dengan berita Fitnah tersebut. Mari kita bersama menilai siapa aktor dibalik pemberitaan ini serta apa Motif Politiknya." Terang Helmi dengan tenang.
"Sekarang Masyarakat Pariaman sudah Cerdas menilai. Dan saya sebagai Orang yang dizalimi, sebagaimana ajaran Rasulullah mengasihi orang yang menzalimi saya tersebut." Tutup Helmi Darlis.
Catatan Oyong Liza Piliang
