Sejak malam Takbiran hingga Pagi harinya, Kota Pariaman diguyur Hujan disertai Badai sangat kencang tiada henti. Pohon bertumbangan, banyak Spanduk berkirap dari tali penyangga, hingga Baliho patah pinggang.
Sholat Id yang rencananya digelar di Balaikota Pariaman, dibatalkan. Begitu juga di lapangan samping eks Polsek Pasir Pauh. di daerah lain seputaran Kota Pariaman, dipastikan juga tidak melaksanakan Sholat Id di lapangan terbuka, sebagaimana biasanya.
Dalam pantauan kami, Daerah Sungai Sariak VII Kota, Ulak'an dan beberapa daerah lainnya, pada tanggal 8 Agustus tersebut belum Menjatuhkan 1 Syawal.
"Sungai Sariak VII Koto masih Puasa, namun kini hari terakhirnya." Ujar Dedi Afrizal (Dogol), kemarin kepada kami.
Dogol menambahkan bahwa hal ini disebabkan bahwa Masyarakat Sungai Sariak VII Koto dan Ulak'an, melakukan Ritual Tiliak Bulan sebelum menentukan baik itu awal Ramadhan hingga awal Idul Fitri.
"Masyarakat Ulak'an dan Sungai Sariak VII Koto melakukan ritual Tradisi menilik (melihat Bulan secara Manual dengan mata telanjang dipimpin Pemuka Agama) Bulan. Hal ini sudah mereka lakukan turun temurun sebelum Indonesia Merdeka." Lanjut Dogol yang dikenal paham betul dengan Tradisi ini.
Sementara itu, Pasar Pariaman dihari Lebaran Pertama, masih relatif Sepi dibanding Hari Raya sebelumnya. Di lebaran Pertama tersebut dimanfaatkan Masyarakat Untuk Silaturahmi dengan Tetangga dan Keluarga dekat.
Hingga postingan ini dipublikasikan, cuaca diseputaran Kota Pariaman sedikit mendung.
Catatan Oyong Liza Piliang