Banyak Tim Calon Walikota dan Anggota DPR RI melapor kepada kami tentang tidak masuk akalnya tagihan yang diminta oleh pemilik lapau ( Kedai Kopi ) ketika Sosialisasi Calon Walikota dan DPR RI di Palanta.
Barusan Bang Sol atau Solfihardi mengatakan bahwa salah satu Calon membayar sebanyak lebih dari 3.ooo.ooo Rupiah disalah satu Palanta di Kota Pariaman bagian Utara.
" Masa hanya minum Kopi dan rokok sekitar 30 orang lebih bisa kena 3 juta lebih, sampai - sampai Calon Walikota tersebut berhutang karena hanya bawa Uang cash 2 juta." Jelas Bang Sol barusan kepada kami.
Bang Sol lalu menukuk ketika besoknya Calon tersebut hendak membayar, tagihannya jadi naik .
" Semula hutang sebesar 1 juta karena sudah dibayar 2 juta, anehnya ketika hendak bayar hutang , tagihan naik 500 ribu lagi, jadi ditotal jumlahnya 3,5 juta." Ujar Bang Sol keheranan.
" Setelah kami selidiki ternyata sang pemilik warung memasukan tagihan utang warga yang telah lama tak dibayar, dan diacara tersebut pemilik warung juga memasukan tagihan beras yang diminta warga." Imbuh Bang Sol keheranan.
Sebelumnya salah seorang Tim Calon Anggota Legislatif DPR RI juga melaporkan kepada kami bahwa Calonnya tersebut sempat terkaget ketika disodori tagihan sebesar 4 juta rupiah disebuah Desa di Kota Pariaman.
" Jika ditotal semua Isi Warung dan Perabotannya tidak sampai sebanyak itu ( rp.4.000.000.), benar-benar kami malu membawa Calon tersebut kesana." Ujar Narasumber yang tidak mau disebutkan namanya ini karena segan dengan Calon yang didukungnya.
Menyikapi Fenomena ini, Yulius Danil, Politisi senior berpendapat bahwa hal ini karena Rakyat sudah bosan dengan Janji-janji Politisi.
" Kita tidak bisa salahkan mereka. ini Fenomena dimana Rakyat sudah tidak percaya janji Politisi dan mereka menyadari bahwa hanya jelang waktu Pemilihan mereka turun kebawah." Ujar Yulius menanggapi Fenomena ini serius.
Catatan Oyong Liza Piliang