Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pesan Leonardy Pada Calon Pemimpin

25 Juli 2013 | 25.7.13 WIB Last Updated 2013-07-26T14:14:18Z




Pilwako Pariaman musti memberi contoh pembelajaran Politik pada masyarakat Pariaman itu sendiri. Hal seperti Black Campaigne, money Politik musti dihindari karena perilaku demikian dapat merusak tatanan masyarakat dalam menyudut pandangi Politik pada akhirnya. Walau bagaimanapun Politik "Kambing Hitam" dan "Dagang Sapi" musti di jauhi demi mendewasakan kesadaran Politik masyarakat di era Demokrasi penuh ini.

H.Leonardy Harmainy, S.ip, MH Dt Bandaro Basa, Tokoh masyarakat Sumbar, sekaligus Politisi Kawakan, pernah mengatakan "Berpolitiklah Demi mensejahterakan Masyarakat. Sebaiknya seorang Politisi musti Mapan dulu sebelum terjun." Ujar Leonardy suatu ketika.

Jika merujuk pada apa yang dikatakan Leonardy tersebut, saya berpendapat bahwa seorang Politisi musti mampu dulu dari sisi Ekonomi, Mandiri dan tidak punya ketergantungan Ekonomi pada pihak lain sebelum Maju dalam Konteks Pemilu, baik Kepala Daerah maupun Jabatan Politik lainnya seperti Anggota Legislatif, dll.

Pada Muswil Pemuda Pancasila di penghujung 2012 lalu, dalam sambutannya Leonardy juga pernah berkata bahwa "Jika kita mengemban suatu Amanah di sebuah Pengurusan, jangan pula kita minta di urus."wejang Leo yang terpilih sebagai Ketum untuk ke III kalinya saat itu. 


Leo seakan mengibaratkan di saat sekarang ini banyak terjadi Fenomena degradasi Pemimpin, baik itu Politik maupun Organisasi. Leo seolah mengatakan jadilah Pemimpin bermental Leader dan bersifat melayani Publik (Publick Service), dan jangan ber mental ingin dilayani (di sembah) bak zaman Feodal.

Jika kita aplikasikan apa yang dikatakan menantu Alm Kol Anas Malik tersebut pada Pemimpin Daerah untuk kota Pariaman yang sebentar lagi akan kita pilh bersama, saya menarik dua kesimpulan.

1. Seorang Calon Walikota musti mapan dari sisi Ekonomi agar tidak terjadi ketergantungan pada Pialang Politik yang mau menanamkan Investasi saat Pilkada yang sebagaimana kita tahu berbiaya mahal. Hal itu pada akhirnya akan menimbulkan Politik balas jasa oleh Kepala Daerah terpilih kepada "Investor" Politik tersebut. Jika hal tersebut terjadi, Disinilah awal Muara KKN akan terjadi pada Rezim tersebut. Kebijakan Pro masyarakat bawah, kuat dugaan saya akan di nomor sekian kan oleh Rezim berkuasa saat itu.

2.Walikota terpilih musti Fulltime memikirkan kesejahteraan masyarakatnya. Jadilah Pemimpin bersifat melayani dan jangan sampai minta di layani semacam Raja-Raja di zaman Feodal dahulu. Jokowi sebagai Contoh Publick Service sejati saat ini, kiranya patut di teladani oleh Calon Pemimpin Kota Pariaman ke depan.

Selain itu Leonardy juga menyikapi Fenomena Politik saling sikut dan menjatuhkan satu sama lain.

Sebagaimana di pertegas oleh Leonardy dalam tulisannya yang berjudul ZOON POLITICON.

"Realita politik Indonesia saat ini saling menghancurkan seperti legenda kutukan Mpu Gandring kepada Ken Anggrok dan keturunannya. Kisah kehancuran para pemimpin kita dimasa lalu dan era Indonesia modern seharusnya dapat menyadarkan kita dan mendorong untuk tidak mengulanginya. 


Namun kita memang bangsa pelupa dan senang mengulangi kesalahan yang sama. Politik menjadi ranah privat oligarki kekuasaan untuk saling menegosiasikan kepentingan sendiri, kelompok dan golongan. Politik yang memiliki virtue atau keutamaan bagi kemaslahatan orang banyak, lalu direduksi sekadar manajemen kepentingan yang mengikuti hukum pasar semata."


Catatan Oyong Liza Piliang
×
Berita Terbaru Update