Benua
Institute, lembaga survei yang sering dipakai oleh DPP Partai Golkar di
Wilayah Sumatera II dan Kalimantan, kembali melakukan survei untuk
kedua kalinya di Kota Pariaman. Lembaga yang dipimpin oleh Drs Muhammad
Ramli SH MED, mantan anggota KPU Provinsi Kalimantan Selatan ini,
mengajukan hampir seratus pertanyaan kepada responden. "Inilah survei
paling detil yang pernah kami lakukan, dibandingkan dengan puluhan
survei lainnya di berbagai daerah," kata Muhammad Ramli.
Survei dilaksanakan pada rentang tanggal 15 – 18 April 2013.
Responden yang diambil dalam survei ini secara keseluruhan mencapai 480 responden dari seluruh desa/kelurahan Kota
Pariaman , Provinsi Sumatera Barat. Survei dilakukan dengan
metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 4,6% dalam seluruh kategori
pengujian.
Popularitas Calon Walikota
Mukhlis Rahman, politisi yang juga calon petahana menjadi
yang paling populer di Kota Pariaman dengan tingkat popularitas 88% dan angka
kesukaan 51%. Tingkat
popularitas ini disusul Helmi
Darlis (87%) dengan angka kesukaan 58 %.
Hasil cukup mengejutkan ada pada Indra
Jaya Piliang. Meski hanya mengantongi peringkat ketiga dengan tingkat
popularitas 68%, calon independen ini mampu meraup angka kesukaan masyarakat
yang tidak terpaut jauh dari tingkat popularitasnya, yakni 58 %.
Di kecamatan Pariaman Selatan dikuasai oleh Mukhlis Rahman yang
bertengger pada popularitas 93%. Namun, penguasa keterkenalan di Pariaman
Selatan tidak begitu disukai masyarakat kecamatan mengingat ia hanya mampu
berada pada angka kesukaan sebesar 35%. Helmi Darlis juga masih betah pada
status Runner Up dengan popularitas 85 %. Sedangkan cendekiawan Indra
Jaya Piliang cukup dikenal 74 % masyarakat kecamatan dengan angka kesukaan 42
%.
Pariaman Utara dan Pariaman Timur tidak jauh berbeda dengan
Pariaman Selatan yang masih dikuasai oleh Mukhlis Rahman. Peringkat selanjutnya
dipegang oleh Helmi Darlis pada pariaman utara dan Timur. Peringkat ketiga
dipegang oleh dua calon berbeda; Mardison Mahyudin di Pariaman Utara dan Indra
Jaya Piliang di Pariaman Timur,
Meski menjadi Juara dua di Pariaman Selatan, Helmi Darlis di
Pariaman Tengah hanya mampu mengantongi angka popularitas 88 % dengan angka
kesukaan 64%. Sedangkan Mukhlis Rahman harus menerima kekalahan dengan angka
popularitas 81% angka kesukaan 55%. Posisi ketiga masih konsisten dimiliki
Indra Jaya Piliang dengan angka popularitas 69%. Namun lagi-lagi, fakta cukup
mencengangkan datang dari angka kesukaannya yang mencapai angka 74%, lebih
tinggi dari keterkenalannya.
Kecenderungan Dukungan
Apabila diuji secara spontan, mayoritas warga belum menentukan pilihan atas
Walikotanya. Hal ini
dapat dilihat dari rerata 71% masyarakat belum menentukan pilihan pasti
terhadap pasangan calon Walikota. Namun terdapat nama yang cukup mendapat
dukungan diantaranya Helmi
Darlis, Mukhlis Rahman dan Indra Jaya Piliang. Diantara 2 calon, Indra mendapat
dukungan paling lumayan, sekitar 5-8% suara. Nama calon lainnya
masih dibawah 2%.
Untuk menguji akurasi dan memperluas proyeksi, kami melakukan
simulasi tertutup terhadap
10 nama yang potensial atas dukungan. Hasilnya, Indra Jaya Piliang, Helmi
Darlis dan Mukhlis Rahman berada pada posisi teratas dengan perolehan kepantasan masing-masing 18%, 16% dan 14%. Sedangkan nama-nama lainnya memperoleh dukungan
di bawah 5%.
Meski angka keterkenalan calon cukup tinggi di kalangan
masyarakat Pariaman, massa yang
belum mengerti Pemilukada sendiri masih
sangat besar. Hal ini ditunjukkan dari 48% masyarakat yang masih bingung terhadap dukungannya. Selain itu, masih ada sekitar 38% pemilih yang masih besar
kemungkinannya untuk mengubah pilihan.
Stabilitas pemilih untuk masing-masing calon menunjukkan
angka cukup tinggi dengan perbedaan yang tidak terpaut jauh. Seperti DR. Is
Prima Nanda dan Mardison Mahyudin yang sama – sama memiliki 57% pemilih tidak
stabil. Sementara Indra Jaya Piliang berada di bawah keduanya dengan jumlah
pemilih tidak stabil 40%.
Dalam jumlah pendukung lemah masing – masing calon, Indra
Jaya Piliang menempati urutan pertama dengan komposisi pendukung lemah paling
besar 7%, disusul dengan Helmi Darlis dan Mukhlis Rahman yang tidak terpaut
begitu jauh yakni masing – masing 6% dan 5%. Meski angka pemilih lemah Indra
Cukup tinggi, persentase pemilih kuat masih berada dikuasainya yakni 9%.
Memiliki komposisi tersebut, Indra sejajar dengan calon petahana Mukhlis Rahman
dan menempati peringkat kedua setelah Helmi Darlis (10%).
Demi proyeksi ke depan para calon Walikota, kami berusaha
melakukan simulasi pemilihan calon kepada masyarakat dengan survei bertingkat.
Hasilnya, meski sudah dilakukan simulasi dari 10 nama hingga dua nama, Indra
Jaya Piliang konsisten berada pada posisi teratas dengan rerata 18% sebagai
calon Walikota yang paling banyak dipilih warga. Angka ini cukup mengejutkan
mengingat pada survei yang sama yang kami lakukan pada bulan sebelumnya, Indra
Jaya Piliang hanya mampu meraih peringkat ketiga dengan persentase 10%.
Merajanya Indra Jaya Piliang sebagai calon yang paling banyak
dipilih dalam simulasi coba kami analisa dengan metode yang sama. Hasil
menunjukkan bahwa banyaknya masyarakat lebih memilih Indra Jaya Piliang adalah
karena sosoknya yang perhatian pada rakyat. Oleh karena itu, 23% masyarakat
juga menginginkannya sebagai tokoh perubahan Pariaman disamping Helmi Darlis
(27%).
Selain melakukan pengujian pada personal calon Walikota,
kami juga membuat survei proyeksi keterpilihan pasangan. Hasilnya secara umum, 60%
warga Kota Pariaman belum dapat menentukan pilihan pasangan calon walikota dan wakil walikota
yang paling pantas. Namun nama Indra Jaya Piliang – Jose Rizal lebih
diunggulkan 15%. Dalam konteks ini, kami mencoba menyusun komposisi pasangan
berbeda yakni Helmi Darlis – Mardison Mahyudin dan Helmi Darlis – Effendi
Jamal. Perbandingan menghasilkan angka keterpilihan Indra Jaya Piliang – Jose
Rizal yang lebih mengantongi banyak dukungan (15%) dibanding dua komposisi
pasangan tersebut yang hanya mendapat 13 %.
Demografi Pemilih
Untuk menambah akurasi data, kami mencoba melihat demografi
pemilih yang potensial dari beberapa calon. Pengujian demografi ini dilakukan
dengan tolok ukur yang bervariasi dan berasal dari berbagai aspek.
Untuk calon petahana, Mukhlis Rahman ditunjukkan dengan banyaknya
pemilih yang berasal dari jenis kelamin perempuan. Dengan latar belakang
rentang usia, pemilih Potensial dari Mukhlis Rahman sendiri lebih banyak
berasal dari golongan tua (kisaran usia diatas 55 tahun). Hanya saja mukhlis
banyak tertinggal dengan dua pesaing teratasnya, Indra Jaya Piliang dan Helmi
Darlis untuk kategori ranah masyarakat.
Untuk kategori tingkat pendidikan, Mukhlis banyak didukung
dari masyarakat yang pendidikannya sebatas SLTP/sederajat dengan perolehan
angka 17,6%. Dalam kisaran jumlah pendapatan masyarakat, ada kecenderungan
relatif pada masyarakat yang memperoleh pendapatan kurang dari satu juta rupiah
lebih banyak memilih Mukhlis dengan persentase 16.1%.
Mukhlis sendiri unggul di kecamatan Pariaman Timur dengan
mengantongi 21,0% calon pemilih. Selain itu Mukhlis juga menjadi juara tiga
dalam persentase pemilih yang berasal dari perkotaan yakni 15,6%.
Dibanding dengan Mukhlis, Helmi Darlis dianggap lebih unggul
karena mengantongi suara dari perkotaan sebesar 16,1%. Untuk kategori rentang
usia, pemilih potensial Helmi adalah masyarakat dengan rentang usia 36-54
tahun. Untuk kategori jenis kelamin, Helmi hanya meraup angka tinggi sebesar
13,8%, setara dengan Indra Jaya Piliang yang mengantongi perolehan dengan
kategori yang sama.
Sedangkan perihal demografi wilayah, Helmi darlis unggul di
pariaman utara dan merayap mendekati Indra Jaya Piliang di Pariaman Tengah
sebesar 22,4%. Helmi Darlis juga banyak didukung masyarakat ranah padang
pariaman 16,6 % dan akumulasi ranah lain yang dukungannya mencapai 30%.
Persentase yang sama terhadap pemilih dari pedesaan dengan
Mukhlis Rahman diperoleh Indra Jaya Piliang. Namun dibanding Mukhlis, Indra
Jaya Piliang lebih unggul dalam persentase pemilih dari pedesaan dengan
perolehan angka 17,5%. Indra juga menang telak di kecamatan Pariaman Tengah
karena mengantongi dukungan sebesar 25,9 %. Ranah masyarakat Pariaman juga
lebih mendukung Indra dalam angka 18,5% sekaligus mengungguli Helmi dan Mukhlis.
Dalam kategori jenis kelamin pun, Indra diunggulkan dalam
pemilih berjenis kelamin laki-laki dengan persentase 18,3%. Indra juga banyak
diminati masyarakat yang termasuk dalam golongan muda rentang usia 17-35 tahun
dengan rerata 17,63% yang mengungguli dua calon lain. Hal ini juga diperkuat
dengan posisi teratas yang diperolehnya dalam dukungan pemilih yang berasal
dari tingkat pendidikan SLTA dan kuliah.
Selain rentang usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan,
Indra juga mengantongi pemilih kelas menengah (pendapatan per bulan 1-2 juta)
yang cukup besar, yakni 23,3 % dan berhasil merayap mendekati Helmi Darlis
untuk pemilih yang memiliki pendapatan diatas dua juta dengan persentase 18,9%.
Dukungan dari masyarakat golongan ini dipegang Helmi dengan angka 20,8%.
Bukan hanya itu, 16,0 orang berlatar belakang agama Islam
juga lebih loyal mendukung Indra. Untuk Helmi dan Mukhlis, masing – masing
harus puas dengan 15,6% dan 13,8%.
Keterpilihan dari Basis Massa Partai Politik
Dengan 21 % angka kepercayaan masyrakat Pariaman terhadap
calon dari partai politik, survei menunjukkan Golkar
dan PKS merupakan partai
terbesar di Kota Pariaman saat ini. Namun massa non partisan yang tidak
tergantung secara penuh pada partai masih jauh lebih besar, sekitar 63%.
Secara
umum, basis pemilih partai terbesar (Golkar – 13,3%) di Kota Pariaman saat ini terbelah
dukungannya kepada Indra Jaya Piliang dan Helmi Darlis. Saat ini Indra Jaya Piliang,
cendekiawan sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar ini mendapat dukungan paling
besar dari basis Golkar dengan mengantongi 29,7% suara.
Sumber : Email Dari Indra Jaya Piliang
Note : Bagi Calon yang melakukan Survey Internal, silahkan kirim hasilnya kepada kami untuk di publikasikan. alamat email : pariaman.news@yahoo.com.
Pariamantoday sebagai wadah akan menerima setiap hasil survey yang dilakukan baik oleh Parpol maupun Lembaga Survey terkait Pilkada Kota Pariaman dengan Data konkrit dan bisa dipertanggungjawabkan.
Disclaimer : kami tidak bertanggungjawab terhadap hasil survey, karena bukan kami yang melakukan.