Di bulan Ramadhan penuh berkah ini, kita berharap hendaknya para Politisi menciptakan suasana Politik teduh dalam nuansa Islami,agar kita sama-sama dapat menjalankan Ibadah Ramadhan ini dengan Khusu' dan berperoleh Pahala berlimpah.
Di Tahun 2013-2014, sebagaimana kita ketahui, adalah Tahun Politik.Khusus Kota Pariaman ditahun ini juga dilaksanakan Pemilihan Umum Kepala Daerah.Sosialisasi telah banyak dilakukan oleh Calon-Calon yang sebentar lagi akan kita pilih untuk duduk di kursi Pariaman 1.Jika 7 pasang Calon nantinya berlaga,sudah dipastikan 6 pasang Calon akan kalah, mereka tentunya telah menghabiskan banyak Tenaga,waktu serta Uang.Bagaimana mereka menyikapi kekalahan tersebut? Apakah setelah mereka kalah akan tetap berkontribusi untuk Kota Pariaman? Sebagaimana kita ketahui,untuk membangun sebuah Daerah diperlukan segenap unsur dan saling bahu membahu.Dan bagaimana pula sikap Pemenang?
"Sangat jarang kita temui Politisi kita legowo menerima kekalahan, dan yang menang pun saya rasa juga akan mengabaikan Calon yang kalah." Ujar Salah seorang Tokoh Masyarakat Pariaman Utara yang mengaku telah mengalami hal tersebut pada Pemilukada 2008 kepada Kami semalam.
Ia menuturkan bahwa hal ini disebabkan karena Kompetisi Politik kita adalah Kompetisi menang--kalah.
"Percaturan Politik kita masih berkutat soal menang dan kalah,padahal sebenarnya jika Para pemenang ( Calon Walikota ) merangkul, saya sangat yakin kandidat yang kalah akan ikut berkontribusi." Prediksinya.
Menurutnya lagi, biasanya si Pemenang sudah terikat Kontrak Politik dengan Partai pengusung serta Tim Sukses,juga para Donatur.
"Hal yang menyebabkan Pemenanang nanti tidak merangkul Calon kalah adalah karena mereka sudah mengikat kontrak Politik, baik secara tertulis maupun tidak.Biasanya setelah mereka dinyatakan KPU sebagai pemenang,sangat banyak yang merasa paling berjasa, diantaranya Partai Politik, Tim Sukses ,serta para Donatur.Disinilah awal Petaka itu terjadi,karena tidak ada yang Ikhlas untuk menyukseskan Calon yang didukungnya mengabdi penuh untuk masyarakat." imbuhnya.
"Selama Calon tersebut memimpin, ia selalu dibayang-bayangi oleh orang lingkaran tersebut.disinilah muaranya Politik balas jasa yang berujung KKN."Pungkasnya lagi sambil berbisik ,"Jangan sebutkan nama saya jika hal ini dimuat."
Catatan Oyong Liza Piliang