Saat ini, menjelang ke TPS 4 September mendatang untuk memilih pemimpin baru Kota Pariaman, saya rasa beberapa kalangan sudah mulai melirik 7 pasang Calon yang sudah Lolos Verifikasi faktual. bahkan diantaranya sudah menentukan pilihan dan menjadi Tim Pemenang, Relawan, hingga simpatisan Militan.
Dalam Kacamata besar Peta Politik untuk sekarang ini ada semacam dua Kubu dalam pandangan saya. Pertama Pro Status Quo Kedua Pro perubahan.
Pro Status Quo masyarakat dihadapkan pada dua pilihan duo Incumbent yaitu Mukhlis Rahman-Genius dan Helmi Darlis-Mardison sedangkan Pro Perubahan punya Lima Pasang Pilihan semacam Primananda-Ibnu Hajar, Indra J Piliang-Joserizal, Mawardi Samah-Bahari, Bahrul Anih-Hasno Welly dan Edison Trd-Yulinesra.
Dikubu Pro Perubahan Juga beragam Indikator yang melekat pada nama Calon diatas, ada yang disebut Tokoh Intelektual Muda, Akademisi, Pamong Senior dan Politisi Mapan.
Dari Indikator tersebut selayaknya Tim Pemenang Yang bersangkutan musti menonjolkan sisi tertentu sesuai Isu yang berkembang ditengah masyarakat. Kita acap mendengar bahwa kalangan PNS Lebih cenderung pada status Quo dengan alasan Logis tertentu yang pastinya tidak sama dengan warga masyarakat non PNS Semacam Pengusaha, Pedagang, Nelayan dan Petani yang jumlah pemilihnya tentu lebih banyak.
Suara Pemilih PNS Menurut hemat saya juga akan terkabung dengan pembagian tidak rata. disini kita bisa melihat beberapa Calon dari kalangan Birokrat selain duo Incumbent diatas semacam Mawardi Samah yang dikenal Pamong senior mantan Kepala Bappeda Kota Pariaman, lalu ada Joserizal Pamong Muda Cerdas Lulusan STPDN yang juga bertampang Gagah dan sangat diminati kalangan Remaja Gadis dan Ibu-Ibu, Juga ada Yulinesra, mantan Camat Pariaman Selatan yang Konon kabarnya didukung Tokoh Masyarakat Pariaman Selatan yang dikenal Solid. dengan demikian saya menilai suara dari Pemilih Pegawai Negeri akan terpecah dan terkabung dengan Porsi bagadang baketek.
Dari hal diatas saya menarik kesimpulan bahwa sangat Sulit bagi sepasang Calon untuk memenangkan Pilkada kali ini satu Putaran. saya meyakini meskipun baru lebih tepatnya semacam ramalan bahwa yang masuk Pada Putaran Kedua nanti adalah Pasangan Calon yang tidak disangka-sangka sebelumnya. Politik 2013 adalah Multi kepentingan karena juga jelang Pemilu Legislatif 2014, terlalu banyak kepentingan yang bermain disini.
Catatan Oyong Liza Piliang