Para Calon Walikota maupun Wakil Walikota Pariaman periode 2013-2018 yang jika tidak ada halangan di KPU nanti berjumlah 7 pasang, kian hari semakin intens melakukan Sosialisasi ke Masyarakat Kota Pariaman dimanapun pelosok.
Ada yang melakukan Sosialisasi dari Palanta ke Palanta, dimana para Tokoh Masyarakat dan Pemuda beserta Warga berkumpul di Kedai Kopi sambil berbincang ringan melakukan Komunakasi dua arah. tentu mereka para Calon dalam hal ini musti piawai memanfaatkan momen tersebut guna menarik simpati Warga calon Pemilih di 4 september nanti. mereka musti lihai memanfaatkan isu strategis yang dilontarkan masyarakat serta menjawab dengan Solusi Konkrit tanpa muluk-muluk.
Sebagian Calon ada juga melakukan Sosialisasi di Rumah Warga. dalam hal ini biasanya tuan rumah sebelum kedatangan Calon sudah menyiapkan beragam menu yang akan dihidangkan untuk dikudap jika sang Calon datang, Tuan Rumah juga mengundang beberapa Tokoh Masyarakat,Pemuda, juga warga sekitar untuk meramaikan Momen tersebut. kelebihan Sosialisasi begini juga tergantung kepiawaian si Bakal Calon mengambil simpati warga dalam suasana yang lebih Intim bersebab setingan Acara tersebut sudah Pas untuk menjalin silaturahmi hubungan berkerabat.
Saya juga mengamati Sosialisasi yang entah kenapa bersebab masih dilakukan oleh beberapa Calon semacam mengadakan acara Orgen Tunggal malam hari hingga dini. acara ini sangat tidak mendidik dan tidak ada Kolerasinya dengan Politik dan Alam Demokrasi. apalagi komunikasi dua arah antara Calon dan Warga untuk Solusi Kota Pariaman kedepan, yang ada hanyalah diatas jam 10 malam para pemuda Tenggen akibat Miras dan mangalese berjoged dengan artis Dangdutan berpakaian Minim.
Sosialisasi memang sangat diperlukan untuk menjalin jembatan hati antara Calon dan Warga atau antara Calon Pemimpin dengan Rakyat. Sosialisasi yang dikemas secara matang tentu punya Output positif pada si calon tersebut, sedangkan sosialisasi serampangan apalagi dengan tema tak mengena justru akan merugikan sicalon yang mendanai acara semacam acara Orgen tunggal tersebut. saya pernah mendengar seorang Pemuka masyarakat berkata, " Alun jadi Walikota alah Marusak Generasi Muda." Curhatnya menyikapi acara PARTY ala Piaman itu.
Catatan Oyong Liza Piliang