Menjelang akhir jabatannya sebagai presiden RI,langkah politik SBY terlihat membuat gerah orang-2 disekitarnya. Setelah “dicurigai” oleh Anas Urbaningrum sebagai orang yang tidak menghendaki dirinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat (PD) melalui pernyataan “sebagai bayi yang tidak dikehendaki” dan merekayasa penetapan status tersangka korupsi oleh KPK karena poin pernyataan SBY yang meminta Anas fokus kepada masalah hukum yang dihadapinya ; Sekarang ini,SBY mengajukan Agus Martowardoyo sebagai calon Gubernur BI ….!
Seperti diketahui oleh publik,Rizal Mallarangeng yang merupakan saudara kandung dari Andi Mallarangeng sedang berusaha meyakinkan KPK bahwa Agus Martowardoyo lah yang bertanggung jawab atas pencairan uang proyek Hambalang,sebab Andi Mallarangeng sebagai Menpora waktu itu tidak menanda-tangani pencairan dana proyek tersebut. Rizal mengatakan bahwa Agus mempunyai kewajiban menolak pencairan,sebab peraturan menyatakan perlu adanya tanda tangan dari Menpora dan Menteri PU.
Namun dengan pengajuan Agus Martowardoyo sebagai calon Gubernur BI,seolah-olah SBY ingin menepis semua temuan Tim Elang yang dipimpin Rizal Mallarangeng tersebut. Masyarakat meyakini, Mallarangeng bersaudara ini akan sakit hati kepada SBY yang mendukung Agus Martowardoyo sebagai calon Gubernur BI. Apalagi kalau sampai terjadi temuan Tim Elang ini ternyata valid bahwa Agus Martowardoyo terlibat dalam korupsi proyek Hambalang,mungkin kredibilitas SBY sebagai presiden dipertanyakan keras oleh publik. Bisa jadi SBY dituduh mempunyai “hidden agenda” terhadap BI dengan menempatkan Agus Martowardoyo sebagai Gubernur BI. Tuduhan ini bukan tuduhan mengada-ada,sebab sampai sekarang kasus Century dianggap belum tuntas dan “pembersihan” jejak Century di BI dianggap berjalan lamban,misalnya hal penjualan Bank Mutiara (sebagai bank jelmaan Century) kepada pihak ketiga.
Dengan mengesampingkan perasaan keluarga Mallarangeng,artinya SBY bisa jadi dianggap juga sedang mengorbankan Andi Mallarangeng seperti halnya dirinya dianggap mengorbankan Anas Urbaningrum. Benarkah langkah politik SBY ini juga merupakan sebuah langkah pencitraan demi bersih-2 Partai Demokrat dari kesan parpol yang korup…? Bukankah Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum sudah dinyatakan sebagai tersangka korupsi oleh KPK,kalau terus dibela maka akan menjadi beban buat Partai Demokrat di 2014 nanti. Bisa jadi demi mendongkrak elektabilitas PD,hal-hal yang berbau korupsi akan disingkirkan.
Kalau langkah politik SBY tidak hati-hati,maka kata “korupsi” itulah yang nanti justru akan menjungkalkan dirinya dan PD. Harus diingat,bahwa sampai saat ini publik masih meyakini benar bahwa keluarga Cikeas tidak bersih dari korupsi,cuman siapa orang yang akan membongkar korupsi keluarga Cikeas,masyarakat Indonesia sedang menantikan “pahlawan” tersebut. Keyakinan publik bukan tanpa dasar,sebab media sudah mempublikasikan secara luas,tetapi bantahan dan tuntutan balik dari SBY pun sama sekali tidak nampak. Justru yang nampak dan terlihat semakin terang benderang adalah langkah-langkah kebijakan yang berusaha menutupi kasus-2 korupsi itu. Itulah persepsi publik saat ini…….
Tentu,apakah SBY sedang mencari musuh atau tidak,yang bisa menjawab hanyalah dirinya dan Tuhan…
catatan Mania Telo Freedom Writers Kompasianer