Ruslan A Gani (RAG) yakin peluang Ahmad Yani sangat besar Lolos dari Penjaringan Balon menjadi Calon Wako-Wawako Pariaman dari Partai Golkar, hal itu disampaikan RAG via telpon menanggapi Isu yang berkembang selama ini dimasyarakat," Saya sangat yakin peluang Yani sangat besar untuk diusung Partai Golkar sebagai Calon, namun kuat dugaan saya Yani diplot diposisi Calon Wawako." ujar Ruslan Di Jakarta, yang sedang mempersiapkan MUBES PKDP dalam Bulan ini.
RAG adalah Sekjend PKDP Pusat yang juga ikut mendaftar di Partai Golkar untuk maju sebagai Calon Walikota Pariaman periode 2013-2018.
Ketika ditanya peluang RAG Menjawab diplomatis, " Saya rasa dari kalangan eksternal yang mendaftar, sudah banyak yang beralih kepartai lain, bahkan juga maju secara Independent, diantaranya Adek Yerli. dan ada beberapa nama yang berkemungkinan tidak jadi maju. sedangkan saya tetap komitmen, doakan saja saya lolos dari Partai Golkar ini." terang Ruslan disela-sela kesibukannya mempersiapkan acara Mubes PKDP ini.
dilain pihak Zulbahri,SH merasa Mardison Mahyudin , ketua DPD Golkar Kota Pariaman tidak profesional menanggapi hanya lima Balon yang dibawa ke DPD 1 dan DPP, " ini melanggar Juklas,Juknis Partai Golkar, siapapun wajib disurvey, jangankan yang mendaftar, yang tidak mendaftar saja wajib hukumnya disurvey jika memiliki elektabilitas tinggi jika kita mengacu pada Juklak, Juknis Golkar." terang Zulbahri selain berprofesi sebagai Lawyer ini juga salah satu Kader Golkar . Zulbahri menilai ini dinamika Politik yang musti dibenahi agar sesuai dengan pedoman dan aturan Partai.
sebagaimana diketahui, Partai Golkar Kota Pariaman hanya mengusung Lima nama ke DPD 1 dan DPP Golkar, hal tersebut disampaikan Mardison ketika acara pelantikan Kepala Desa Kampung Baru, " Ada Lima Nama yang telah dikirim ke DPD dan DPP, diantaranya , Ahmad Yani, Chairul Darwis,Indra J Piliang, Jamohor dan Mardison Mahyudin, semua dari kalangan Internal, namanya berurutan sesuai Abjad, sedangkan dari Eksternal ada Enam nama." jelas Mardison tempo hari.
catatan Oyong Liza Piliang