Seorang Pedagang Sate yang saya tanya siang tadi senada jawabannya dengan salah seorang Mahasiswa yang saya temui di Rumah makan sore barusan. " Pemimpin kedepan sebaiknya paduan Rantau dan Ranah atau sebaliknya." jawaban mereka meyakinkan.
Hasil serupa juga sama dengan Lembaga Survey Independent yang disewa oleh salah satu Balon Walikota tempo hari, di perangkat Apple nya saya lihat bahwa pemimpin Kota Pariaman yang paling diharapkan masyarakat pariaman prosentase tertinggi juga perpaduan Ranah dan Rantau, disusul Politisi dan Pamong lalu Pengusaha dan Pamong.
Ini patut jadi kajian kita bersama, seorang tokoh masyarakat menilai bahwa masyarakat Pariaman percaya bahwa Tokoh Rantau dapat membawa Investor dari Pusat ketimbang Tokoh asal Ranah, dalam sebuah percakapan ringan dengan seorang Tokoh yang tak asing lagi di Pariaman mengatakan, " Perpaduan Ranah dan rantau adalah ibarat duet Broery Marantika dengan Dewi Yul, irama dan Vokal suaranya Paling klop dan merdu. Kota Pariaman kedepan diharapkan Maju jika Tokoh rantau yang dipilih punya jaringan Luas baik Politik maupun dalam dunia Usaha." Ujar Tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya ini meskipun sudah saya bujuk.
" Sedangkan untuk Tokoh ranah musti Bersih, Pamong dan tidak Punya cacat sosial, masalah elektabilitas juga musti diperhitungkan sebab Medan Politik Pariaman ngeri-ngeri sedap." kekehnya.
" Sedangkan untuk Partai Pendukung saya melihat relatif, PKS dan Golkar patut diwaspadai karena punya pengkaderan yang Solid. Partai lain juga tak bisa dianggap enteng jika mereka mengusung Tokoh yang Populer." tukuknya lagi.
Ketika saya tanya pendapatnya tentang Partai Non Parlemen, beliau menjawab enteng," No Coment, nanti ada yang tersinggung." tutupnya singkat.
catatan Oyong Liza Piliang