Setelah status blackberry messenger (BBM) Anas Urbaningrum (Anas) “politik para sengkuni” diributkan,kini orang juga meributkan status terbaru Anas yaitu “Ojo Dumeh” …..!
Melihat status seseorang di twitter,facebook atau Blackberry Messenger yang sudah menjadi salah satu media sosial terkenal di Indonesia,maka orang lain yang membaca status orang tersebut kadang bisa menimbulkan multi tafsir. Bisa saja orang itu memang senang saja dengan kata atau kalimat tersebut tanpa memaknai apapun terhadap kalimat yang dipasang di statusnya,tetapi bisa juga dirinya memasang kalimat itu di statusnya untuk supaya orang lain tahu tentang kondisinya,atau juga untuk menyindir / mengingatkan orang lain…..
Nah,dengan kondisi yang terjadi di tubuh Partai Demokrat (PD),maka orang-2 mulai menafsirkan status Anas dengan segala macam interpretasi. Membaca komentar para pengamat atas status Anas jadi geli sendiri,sebab tentunya yang tahu maksud dan makna statusnya ya yang menulis status itu sendiri, bukan orang lain (kecuali orang lain itu diberitahu oleh penulis status…..)
Akibat status Anas ini,ada beberapa orang yang menjadi galau…..Bisa jadi orang yang galau adalah orang-2 yang merasa tersindir dengan kalimat tersebut karena dirinya berbuat seperti yang ditulis dalam status BBM-nya Anas…Orang yang sedang galau hatinya pasti juga berusaha untuk tidak terlihat galau dalam penampilannya,apalagi seorang politikus. Oleh karena itu mereka pun berkomentar yang positip saja menanggapi status Anas tanpa merasa dirinya yang disindir,dll….
Tetapi kegalauan hatinya akan dinampakan dari kasak-kusuk yang dilakukan untuk membuat si pembuat status bertambah galau…..
Ada juga yang mengatakan bahwa status Anas ini menunjukkan dirinya sedang galau hatinya…..! Memaknai hatinya yang galau itu,maka Anas mencoba mengaktualisasi dengan menulis dalam status BBM-nya,siapa tahu ada yang memperhatikan dan kemudian membantu menenangkannya,atau bahkan mungkin memperuncing kegalauannya….? Komentar lain yang juga masuk akal adalah Anas sedang memainkan perannya untuk menjadi “media darling” dengan menjadi orang lemah yang ditekan oleh orang yang sedang berkuasa. Politik “orang lemah” atau “orang yang diperlenah” sangat laku keras di Indonesia,sebab masyarakat Indonesia punya kecenderungan gampang menaruh hati terhadap orang yang disudutkan dan dalam posisi tak berdaya…..! Apakah itu yang mau diangkat oleh Anas dalam menarik simpati masyarakat Indonesia…?
Ada yang menafsirkan lain atas perilaku Anas dan SBY ini,yaitu mereka berdua sedang memainkan “sandiwara politik” untuk mengecoh lawan-2 politiknya. Dalam dunia peperangan,untuk membuat lawan tidak bisa membaca strategi lawannya,maka dibuatlah suasana seolah ada “chaos” di tubuh internalnya. Maka orang-2 yang mengerti politik “Jenderal Strategi” SBY ini tidak mau ikut terbawa arus pemberitaan Anas vs SBY ini,mereka lebih banyak diam sambil mengamati saja….Atau mungkin malah sedang melakukan penyusupan.
Akhirnya ada yang mengatakan,status Anas itu membuat orang lain menjadi galau atau Anas sendiri yang sebenarnya sedang galau…..? Jawabannya,tanya si Anas…..!
Catatan Mania Telo Freedom Writers Kompasianer