Maju mundurnya sebuah peradaban tergantung dari semua elemen yang ada didalamnya,baik itu negara, wilayah , kota ,bahkan sampai ruang lingkup yang terkecil dari sebuah peradaban itu semacam desa. Pemimpin dari sebuah peradaban juga demikian, selalu cerminan dari masyarakat yang memilihnya. disini saya bisa memastikan, Indonesia kekinian, atau Kota Pariaman kekinian secara Faktual,pemerintahan yang berjalan dan tergambar,itulah cerminan kita sebagai warga. baik buruknya pemimpin yang terlebih dahulu mengoreksi diri adalah warga yang memilihnya,jika pemimpinnya bagus sudah bisa dipastikan SDM Warga layak tinggi dalam sebuah peradaban tersebut,begitu juga sebaliknya.
Memilih pemimpin semacam Kota Pariaman yang dalam waktu dekat ini akan memilih Walikota-Wawako secara langsung, kita bisa melihat pada akhirnya pilihan warga secara umum,yang menang adalah suara mayoritas tentu itulah cerminan Peradaban dominan di Kota ini. baik dan buruk kita jua merasakan pada akhirnya.
Banyaknya Nama Balon yang mengapung ingin memperebutkan kursi Pariaman 1 adalah bukti berkembangnya alam demokrasi dikota Tabuik ini. mereka berniat maju mustilah diawali dengan niat tulus untuk membangun kampung yang terkenal kaya kebudayaan dan kuliner. belum lagi pemandangan pantai nan indah permai jika digarap dengan baik bisa jadi sumber APBD yang potensial.
khusus mengoptimalkan Pariwisata, warga kota Pariaman tidak boleh berfikiran Pragmatis lagi,kita punya aset wisata alam yang kaya dan tentu punya dampak Sosial dan Ekonomi, duduklah semeja, gunakan kearifan lokal kita, asal tidak bertentangan dengan norma Adat apa salahnya kita garap kawasan Pantai semacam Bali dan Lombok. Arus budaya yang tak selaras dengan langgam orang Piaman kita siapkan Filterisasi dari kini. saya dari dulu berkeyakinan Kota Pariaman bisa maju dengan optimalisasi sektor Pariwisata.
Balon Wako-Wawako jangan terpaku pada Isu dan slogan Normatif dalam berkampanye, dengan keyakinan kuat saya mematok bahwa Balon yang tidak punya Tim kreatif dan Inovatif dalam sosialisasi dan Kampanye takan dilirik apalagi memikat calon pemilih. Anda boleh percaya pada saya bahwa Orang Piaman jauh lebih cerdas dari apa yang Kalian bayangkan. orang Piaman sudah cerdik sedari dulu..
Kampanye dan slogan himbauan selalu akan jadi cimeeh rang Piaman, mereka takan gamang dengan gelar diploma anda yang bergulung-gulung jika tidak bisa meyakinkan mereka bahwa kepala Anda berisi dan pantas untuk dijadikan pemimpin. setiap bait kalimat terucap dari Anda mereka simak dan cerna dengan baik, salah konsep jadilah Anda bahan Cemoohan setelah anda berlalu dari hadapan mereka, jika mengena, merekapun akan menyiarkan secepat Kilat pula. Tidakkah Orang Piaman Cerdas jika mampu berlaku demikian ?
Catatan Oyong Liza Piliang
