Banyaknya Baliho dan spanduk Mukhlis Rahman Wako Pariaman menjelang Pilkada mendapat sorotan tajam dari beberapa tokoh masyarakat. apalagi Baliho tersebut hanya memajang Kodaknya sendiri,"Walikota dan Wawako adalah dwi tunggal, baliho dan spanduk musti tepat peruntukannya." ujar Yulius Danil,Anggota DPRD Kota Pariaman.
Yulius Danil (YD) menukuk," Penggunaan anggaran musti jelas untuk baliho, jangan sampai ajang jelang Pilkada ada maksud-maksud terselubung. dia kan Walikota, sudah terkenal, tunjukan kinerja." ujar YD dengan ekspresi tenang.
senada dengan YD ,Bakhrizal, tokoh masyarakat Pariaman utara beranggapan," ini ada maksud kampanye terselubung,kan jelang Pilkada,balihonyo besar-besar lagi." ujarnya sengit.
"coba lihat himbauan Baliho itu (sembari menunjuk sebuah baliho) , 20 meter dari baliho tersebut sampah berserakan, kan tidak kinerja yang ia tunjukan. masyarakat tak perlu dihimbau dengan seruan baliho, tapi dengan aksi nyata." tukuk Bakhrizal serius.
Dipalanta samping BPD, hal tersebut memang jadi pembicaraan. Baliho mukhlis dengan gigi putih cemerlang mengkilat terlihat sumringah dimana-mana, "padahal setahu saya Mukhlis sehari-harinya jarang senyum, apalagi tertawa." kata orang dekat Mukhlis yang enggan disebutkan namanya.
Pilkada yang semakin dekat berbagai cara dilakukan . namun yang elegan dan mengena jualah yang melekat dihati masyarakat. Jokowi ketika Pilkada Solo untuk jabatan kedua tak kampanye sekalipun,apalagi memasang Baliho yang tentu memakan uang Rakyat. Jokowi tetap menang, bahkan dengan Prosentase yang sangat Wah . ia berbuat demi rakyat, mencintai rakyat, sehingga tanpa dimintapun masyarakat dengan militansi Spartan tetap mendukungnya.
Incumbent yang gagal memimpin acap gamang menghadapi Pilkada, Foke contoh segar baru-baru ini. mancaragam cara ia lakukan untuk meningkatkan elektabilitas tetap punah oleh gempuran arus perubahan yang dibawa Jokowi. koalisi Gemuk Parpol besar pun tak bisa menolongnya.
"Mukhlis yang hingga kini masih berstatus Tersangka dalam kasus markup tanah, sudah sampai kemana-mana kami laporkan,bahkan surat ke Presiden RI sekalipun. ia mustinya ditahan dan disidangkan . " ujar Bang Sol menanggapi lambannya penegak hukum menyidangkan Mukhlis Rahman yang berstatus tersangka dalam kasus dugaan Markup tanah yang hingga kini tak jelas duduk perkaranya.
catatan Oyong Liza Piliang