Banyak kalangan Palantaiser memprediksi Pilkada Kota Pariaman kali ini penuh kejutan. Helmi Darlis yang semula diprediksi Calon Terkuat tidaklah begitu faktanya dilapangan. ini bersebab banyaknya Balon lain yang punya jaringan Primordial berniat maju merebut kursi Pariaman 1.
Pemilih potensial di Kota ini tak terlepas dari jaringan Padunsanak'an, yang terdekat hubungan darah pasti akan dipilih. belum lagi alasan Kaum dan sapasukuan ( Marga ) .
Orang Piaman dengan jeli melihat Balon yang mengapung sekarang ini. apa saja yang telah Ia perbuat sebelumnya untuk mereka, kampung hingga " Pelayanannya " di Rantau ditayang ulang :D. hal tersebut tak terlepas dari karakter asli Rang Piaman suka 'Menyanjung' dan Maota. jika Ia memiliki kesan baik pada seseorang pasti akan di otakan di Palanta . begitu juga sebaliknya, Jika ia punya kesan tidak baik pada seseorang maka seketika itu pula orang tersebut tak pernah baik dalam setiap percakapannya , seperti kalimat ", Sia Paja Tu. Ongeh !."
Nama-nama kaget yang Muncul jelang Pilkada sering Palantaiser bertanya " Sia Pajatu, Urang ma we e ?." rasa keingin tauan mereka hendaknya dijawab dengan segera menyambangiNYA oleh sang Balon. jika tidak Namanya takan pernah jadi buah bibir :D .
Keunikan masyarakat Piaman memang terkadang membuat Balon yang tak 'terlatih' frustasi sendiri. masayarakat Piaman memang dikenal Egaliter dan berjiwa Spartan , pantang kalah dalam Maota serta pantang Dikasari. merebut hatinya gampang-gampang susah dan musti punya proses panjang.
Membaur dengan masyarakat Piaman dijamin membuat kecerdasan emosional kita makin tajam bersebab terasah setiap saat. orang tak tamat EsDe disini cerdiknya bahkan bisa mengalahkan Profesor sekalipun dalam berdebat lepas ala Palanta. Militasansi akan didapat jika jaringan sel Sosial telah dibangun dalam rentang waktu lama.
Jadi jangan Harap begitu Anda datang , perkenalkan diri, akan mereka pilih. mereka pintar berkamuflase. Anda akan merasa 100 persen dipilih disetiap Palanta,kampung yang Anda Kunjungi di Pariaman ini.mereka melayani setiap Balon dengan Pola yang sama sehingga Balon yang Narsis menganggap 'kawasan' tersebut sudah Kantong suaranya..
Catatan Oyong Liza Piliang