siapakah anak yang bersama Almarhum Anas Malik ini ? jika ada yang tau mohon hubungi saya di no 082169909098
Akhir-akhir ini sering saya dihadapkan pada sebuah pertanyaan. dengan semakin dekatnya Pilkada Kota Pariaman siapa yang paling pantas dipilih ? demi Tuhan pertanyaan tersebut sudah berpuluh kali dialamatkan kepada saya pribadi.baik kalangan Pemuda, Politisi, ibu-ibu bahkan sampai tokoh masyarakat yang sudah punya nama. jawaban saya cuma satu. Pilihlah pemimpin yang merakyat dan punya Integritas tinggi. saya selalu menganalogiskan dengan Kiprah Alm Anas Malik yang saya teliti sejarah hidupnya.dan demi Tuhan pula saya tak pernah mempromosikan satu Nama Balonpun. netralitas dan independensi saya hingga kini masih terjaga.
Anas Malik dimasa kepemimpinannya sangat berdedikasi dan merakyat. hubungannya dengan masyarakat tak disekati birokrasi.
"diruangannya masyarakat boleh masuk dan tak ada seorang pegawaipun yang boleh menghalangi.karena itu perintah Anas Malik."
ujar Efendi Jamal yang kala itu Pegawai baru golongan dua.
" masyarakat menemui bupati dari jam 8 pagi hingga pukul 11 siang. lalu Bupati sendiri yang langsung kelapangan menjemput aspirasi." ujar Efendi Jamal lagi.
"kalau kejujuran dan kepekaan hati Anas Malik sangat luarbiasa. dulu ada sebuah pedati yang membawa tempurung di Sungai Limau. Anas Malik lalu berhenti dan bercakap-cakap dengan pengendara dan pemiliknya. mau dibawa kemana dan harganya berapa. karena kasihan Anas Malik menyuruh pemilik pedati tersebut mengantar Kependopo Rumah Dinas Bupati diKaran Aur Pariaman."
ujar A Latif kepada saya tempo hari dipalanta Anih samping BPD Pariaman.
" sesampai dirumah dinas, Ibu Juwita Istri Anas Malik tentu tercengang, buat apa tempurung kelapa sebanyak itu. namun karena sang Istri sangat paham dengan watak Suami dibayarlah uang untuk membeli tempurung tersebut." lanjut Latif.
" Tujuan Anas Malik sebenarnya adalah bentuk pembinaan kepada Pedati, dulu pedati rodanya tanpa karet sangat merusak aspal.kepada sang pemilik pedati setelah tempurungnya diborong, Anas Malik meminta agar roda pedati yang semula dari kayu agar dilapisi dengan potongan ban bekas. sejak itulah roda pedati dilapisi karet dari ban bekas.semenjak itulah roda pedati diPariaman ini dilapisi ." ujar Latih dengan tersenyum.
Ketauladanan Anas Malik yang demikian harusnya menjadi contoh kepada pemimpin yang akan datang. yang musti ditiru adalah Integritas dan Merakyat serta kecintaan akan Kampung halamannya. lalu lanjutkan dengan seni memimpin yang jadi karakter Asli Anda masing-masing, karena setiap Pribadi tentu punya Mantagi dan Gezah masing-masing.
Catatan Oyong Liza Piliang
Akhir-akhir ini sering saya dihadapkan pada sebuah pertanyaan. dengan semakin dekatnya Pilkada Kota Pariaman siapa yang paling pantas dipilih ? demi Tuhan pertanyaan tersebut sudah berpuluh kali dialamatkan kepada saya pribadi.baik kalangan Pemuda, Politisi, ibu-ibu bahkan sampai tokoh masyarakat yang sudah punya nama. jawaban saya cuma satu. Pilihlah pemimpin yang merakyat dan punya Integritas tinggi. saya selalu menganalogiskan dengan Kiprah Alm Anas Malik yang saya teliti sejarah hidupnya.dan demi Tuhan pula saya tak pernah mempromosikan satu Nama Balonpun. netralitas dan independensi saya hingga kini masih terjaga.
Anas Malik dimasa kepemimpinannya sangat berdedikasi dan merakyat. hubungannya dengan masyarakat tak disekati birokrasi.
"diruangannya masyarakat boleh masuk dan tak ada seorang pegawaipun yang boleh menghalangi.karena itu perintah Anas Malik."
ujar Efendi Jamal yang kala itu Pegawai baru golongan dua.
" masyarakat menemui bupati dari jam 8 pagi hingga pukul 11 siang. lalu Bupati sendiri yang langsung kelapangan menjemput aspirasi." ujar Efendi Jamal lagi.
"kalau kejujuran dan kepekaan hati Anas Malik sangat luarbiasa. dulu ada sebuah pedati yang membawa tempurung di Sungai Limau. Anas Malik lalu berhenti dan bercakap-cakap dengan pengendara dan pemiliknya. mau dibawa kemana dan harganya berapa. karena kasihan Anas Malik menyuruh pemilik pedati tersebut mengantar Kependopo Rumah Dinas Bupati diKaran Aur Pariaman."
ujar A Latif kepada saya tempo hari dipalanta Anih samping BPD Pariaman.
" sesampai dirumah dinas, Ibu Juwita Istri Anas Malik tentu tercengang, buat apa tempurung kelapa sebanyak itu. namun karena sang Istri sangat paham dengan watak Suami dibayarlah uang untuk membeli tempurung tersebut." lanjut Latif.
" Tujuan Anas Malik sebenarnya adalah bentuk pembinaan kepada Pedati, dulu pedati rodanya tanpa karet sangat merusak aspal.kepada sang pemilik pedati setelah tempurungnya diborong, Anas Malik meminta agar roda pedati yang semula dari kayu agar dilapisi dengan potongan ban bekas. sejak itulah roda pedati dilapisi karet dari ban bekas.semenjak itulah roda pedati diPariaman ini dilapisi ." ujar Latih dengan tersenyum.
Ketauladanan Anas Malik yang demikian harusnya menjadi contoh kepada pemimpin yang akan datang. yang musti ditiru adalah Integritas dan Merakyat serta kecintaan akan Kampung halamannya. lalu lanjutkan dengan seni memimpin yang jadi karakter Asli Anda masing-masing, karena setiap Pribadi tentu punya Mantagi dan Gezah masing-masing.
Catatan Oyong Liza Piliang