Senin 26/11/2012 sekira pukul 13.00 wib Blackberry saya berdenting. sebuah pesan dari Indra J Piliang (IJP)
" dima angku ? ambo dikantua DPD Golkar kini mangambalian Formulir Pendaftaran"
Saya jawab dimana Posisi saya waktu itu yang tak mungkin bisa datang ke kantor Golkar di Jl Jenderal Sudirman . pesan dari IJP tersebut adalah bukti keseriusannya maju dari penjaringan Golkar untuk Merebut kursi Pariaman 1.
Hal tersebut sekaligus menjawab pertanyaan tokoh masyarakat yang meragukannya . IJP dinilai hanya melakukan blunder Politik untuk mengkatrol popularitas jelang Pemilu 2014 menuju senayan seakan sirna dari opini masyarakat. belum lagi sejumlah Baliho ditempat-tempat strategis.
Banyak yang menggadang-gadang bahwa IJP lawan berat dalam Pilwako nanti. namanya seketika disejajarkan dengan Helmi Darlis yang menurut beberapa tokoh masyarakat punya kans sangat tinggi untuk menang. Namun dunia Politik, apapun bisa terjadi bersebab nama-nama semacam Efendi Jamal, Mardison, Yulius Danil, A Yani dianggap kuda hitam, belum lagi nama-nama lain yang belum di survey karena belum bersosialisasi intens semacam M Sa'ban.
Merosotnya Popularitas Mukhlis Rahman pasca ditetapkannya sebagai tersangka oleh Kejati Sumbar dalam kasus Markup tanah yang hingga kini belum disidangkan membuat masyarakat menilai kinerja lembaga penegak Hukum tersebut lamban .dan membuat nama Mukhlis R makin hancur. "kepercayaan Publik merosot tajam karena kasus Hukumnya sehingga lebih baik ia tidak usah Maju" prediksi Bagindo Jamohor, tokoh masyarakat. "belum lagi Primananda juga maju, sebagian gerbong Mukhlis telah terbagi sebab Prim masih punya hubungan Family dengan Mukhlis." Ujar Jamohor.
Bagi saya pribadi siapapun berhak maju asalkan memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku dialam demokrasi ini, namun hitung pulalah kekuatan anda. dengar aspirasi masyarakat, jangan penjilat. dan yang terpenting tanyalah diri sendiri, apa motivasi ingin menjadi Wako atau Wawako.
"Pemimpin era sekarang musti direstui alam" ujar Komarudin Watubun,Penandatangan Gerakan Pertaubatan Nasional bersama Jokowi yang lagi giat-giatnya digelindingkan Iwan Piliang diseluruh Nusantara."Untuk memilih pemimpin yang direstui alam, pemilihnya dulu yang musti kita gugah, sebab pemimpin yang dipilih adalah cerminan pemilihnya." kata Iwan Piliang.
sebagai bagian dari warga Pariaman saya selalu mengatakan, Jangan Pilih Pemimpin bermental KKN, Karena KKN adalah Kanker ganas dalam tubuh pemerintahan yang dapat melumpuhkan setiap sendi, menghancurkan bahkan membinasakan sebuah peradaban. Jika kita ingin Pariaman ini jadi kota yang maju, mulailah dari diri kita sendiri dulu, kenapa ? karena oleh suara kitalah mereka duduk dikursinya sekarang.
catatan Oyong Liza Piliang